Alasan Di Balik Gaya Rambut Bob Ikonik para Lady Boss

6 Desember 2018 7:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Girls Boss. (Foto: AFP/Geoff Caddick,  AFP/Gareth Fuller, AFP/Tolga Akmen, AFP/Robyn Beck, Instagram @sophiaamoruso )
zoom-in-whitePerbesar
Girls Boss. (Foto: AFP/Geoff Caddick, AFP/Gareth Fuller, AFP/Tolga Akmen, AFP/Robyn Beck, Instagram @sophiaamoruso )
ADVERTISEMENT
Sadarkah Anda betapa banyak pemimpin perempuan yang identik dengan potongan rambut pendek bermodel bob? Coco Chanel, Anna Wintour hingga Hillary Clinton adalah beberapa pemimpin perempuan yang terkenal dengan gaya rambut ini. Anna Wintour bahkan sudah puluhan tahun memiliki gaya rambut bob dengan poni yang selalu rapi dan sudah menjadi bagian dari identitasnya.
ADVERTISEMENT
Bukan suatu kebetulan jika banyak perempuan yang berkuasa dan stylish memilih potongan rambut bob. Ternyata alasan mereka memilih gaya rambut bob bukan hanya mengikuti tren, atau karena kepraktisan, namun juga untuk memberikan kesan karakter yang memang dibutuhkan oleh para pemimpin perempuan.
Dalam makalah tentang rambut dan kesan pertama berdasarkan studi yang didanai oleh Procter and Gamble, Direktur Studi dan Profesor Psikologi Yale University Marianne LaFrance, Ph.D menuliskan, “Dalam beberapa detik setelah bertemu dengan Anda, orang akan mulai mengidentifikasi kriteria Anda pada kesan pertama itu. Dan bukan wajah yang akan mendeskripsikan diri Anda, melainkan gaya rambut.”
Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa perempuan dengan rambut pendek dianggap lebih cerdas dan percaya diri daripada mereka yang memiliki gaya rambut lebih panjang.
ADVERTISEMENT
Maka tak heran jika di dunia politik luar negeri istilah ‘Pob’ atau political bob sempat ramai diperbincangkan lantaran beberapa perempuan yang terjun ke dunia politik seperti Hillary Clinton dan Theresa May hadir dengan gaya rambut bob yang begitu ikonik.
Hillary Clinton dan Anna Wintour. (Foto: Jewel Samad/ AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Hillary Clinton dan Anna Wintour. (Foto: Jewel Samad/ AFP)
Di Indonesia sendiri sosok Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan RI juga tampak identik dengan potongan rambut bob. Ia bahkan hampir tidak pernah terlihat memiliki rambut panjang melebihi bahu.
Tentu saja, potongan rambut tidak menjadi ukuran akan kualitas leadership seorang perempuan. Banyak juga para pemimpin perempuan yang memilih potongan rambut lainnya atau membiarkan rambut mereka terurai panjang.
Namun potongan rambut pendek atau bob memang banyak menjadi pilihan para lady boss. Karena selain membuat perempuan terlihat lebih cerdas dan percaya diri, potongan rambut bob juga sangat mudah untuk diatur dan ditata. Sebagai seorang pemimpin tentu Anda tidak ingin menghabiskan banyak waktu untuk menata rambut di pagi hari.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, potongan rambut bob memang sangat cocok bagi perempuan modern yang memiliki mobilitas tinggi. Gaya rambut ikonik ini juga bisa memberikan kesan yang lebih segar dan modern pada penampilan, serta membentuk garis wajah menjadi lebih sharp.
Untuk lebih meyakinkan Anda, kumparanSTYLE telah merangkum tujuh pemimpin perempuan dari dalam dan luar negeri yang identik dengan potongan rambut bob. Siapa saja?
Coco Chanel, Fashion Designer dan Pendiri Brand Fashion Chanel
Coco Chanel, Fashion Designer dan Pendiri Brand Mode Chanel. (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Coco Chanel, Fashion Designer dan Pendiri Brand Mode Chanel. (Foto: AFP)
Hillary Clinton, Politisi Amerika
Hillary Clinton, American Politician. (Foto: ERIC FEFERBERG / AFP, MANDEL NGAN / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Hillary Clinton, American Politician. (Foto: ERIC FEFERBERG / AFP, MANDEL NGAN / AFP)
Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia. (Foto: PRAKASH SINGH / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia. (Foto: PRAKASH SINGH / AFP)
Theresa May, Perdana Menteri Inggris
Theresa May, Perdana Menteri Inggris. (Foto: Daniel LEAL-OLIVAS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Theresa May, Perdana Menteri Inggris. (Foto: Daniel LEAL-OLIVAS / AFP)
Anna Wintour, Editor in Chief Vogue
Anna Wintour, Editor in Chief of Vogue. (Foto: JUSTIN TALLIS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Anna Wintour, Editor in Chief of Vogue. (Foto: JUSTIN TALLIS / AFP)
Christine Lagarde, Managing Director and Chairwoman of the International Monetary Fund (IMF)
Christine Lagarde, Managing Director and Chairwoman of the International Monetary Fund (IMF). (Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Christine Lagarde, Managing Director and Chairwoman of the International Monetary Fund (IMF). (Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP)
Sophia Amoruso, American Womanpreneur dan CEO Girlboss
Sophia Amoruso, American Womanpreneur and CEO of Girlboss. (Foto: IG: @sophiaamoruso)
zoom-in-whitePerbesar
Sophia Amoruso, American Womanpreneur and CEO of Girlboss. (Foto: IG: @sophiaamoruso)
Sheryl Sandberg, COO Facebook
Sheryl Sandberg, COO of Facebook. (Foto: MANDEL NGAN / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Sheryl Sandberg, COO of Facebook. (Foto: MANDEL NGAN / AFP)
Marissa Mayer, American Information and Technology Executive
Marissa Mayer, American Information and Technology Executive. (Foto: ERIC PIERMONT / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Marissa Mayer, American Information and Technology Executive. (Foto: ERIC PIERMONT / AFP)
Ginny Rometty, CEO of IBM
Ginni Rometty, CEO of IBM. (Foto: MANDEL NGAN / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ginni Rometty, CEO of IBM. (Foto: MANDEL NGAN / AFP)
ADVERTISEMENT