Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Antusiasme Penonton di New York pada Karya Dian Pelangi & Itang Yunasz
22 Februari 2019 18:17 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Berhasil menampilkan koleksi di New York Fashion Week, rancangan Dian Pelangi dan Itang Yunasz mendapat respons yang baik dari para tamu undangan dan media.
ADVERTISEMENT
Bertempat di Industria, 775 Washington Street, New York, pada 7 Februari lalu, show Dian Pelangi dan Itang Yunasz dihadiri oleh sekitar 666 penonton. Tamu yang hadir berasal dari berbagai latar belakang berbeda. Mulai dari media, buyers, influencer, anggota Konsul Sosial-Budaya dan Informasi KJRI New York, beberapa selebriti, hingga Miss USA dan Miss Universe.
Mereka menunjukkan antusiasme tinggi terhadap karya kedua desainer tersebut. Hal ini bisa dilihat dari video yang ditayangkan oleh Wardah pada acara Media Update New York Fashion Week, Kamis (21/2).
Salah satu tamu yang memberikan tanggapan adalah Sarah Rose Summers, Miss USA 2018. Ia mengatakan sangat antusias dengan rancangan desainer Indonesia. “Saya belum pernah melihat yang seperti ini. Saya tidak berhenti bertanya pada stylist saya. Ini koleksi siapa?” tutur Sarah Rose dalam video.
ADVERTISEMENT
Menurut Dian Pelangi, respons baik yang ia dapatkan tidak hanya terjadi saat show saja. Melainkan setelahnya, ia juga mendapat pujian lewat media sosial. Banyak dari mereka yang mengunggah pertunjukan Itang dan Dian ke akun media sosial masing-masing.
“Mereka sangat kagum dan mengapresiasi karya kami. Tamu yang hadir tidak sekadar fashionista saja, tetapi mereka memiliki pandangan bisnis yang kuat. Banyak juga yang non-muslim tapi tetap mengapresiasi karya kami. Beberapa bahkan mengatakan ingin membeli blazer atau celananya saja. Karena nanti mereka bisa mix and match atau styling sendiri,” ungkap Dian Pelangi saat acara Media Update Wardah di NYFW.
Lewat respons-respons tersebut Dian Pelangi merasa bahwa pesannya tersampaikan. Bahwa busana-busana modest tidak hanya bisa dikenakan oleh perempuan berhijab, melainkan oleh semua perempuan secara universal.
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri jika modest wear perlahan mampu menunjukkan geliatnya di panggung runway internasional. Potongan busana yang tidak menonjolkan lekuk tubuh, terbuat dari material tidak menerawang namun tetap modern dan stylish kian mendapat banyak peminat secara global.
Momen ini dimanfaatkan oleh desainer Indonesia yang secara konsisten menghadirkan koleksi modest seperti Dian Pelangi dan Itang Yunasz. Keduanya bahkan memiliki misi untuk membantu mempersiapkan Indonesia untuk menjadi pusat tren modest fashion dunia.
Menurut Teti Nurhayati, CEO dari Indonesia Fashion Gallery (IFG), sebuah showroom sekaligus pihak perwakilan bagi perancang dan pelaku industri kreatif yang berada di Amerika Serikat, Indonesia telah banyak diperbincangkan soal koleksi modest-nya.
“Dari segi desain busana modest, Indonesia sudah dianggap menjadi yang terbaik. Modest fashion kita sudah cukup dikenal. Seperti saat acara di NYFW kemarin, ketika kami mengadakan konferensi pers sebelum fashion show, banyak media yang mention Indonesia dengan kalimat ‘Seperti modest fashion dari Indonesia,’ mereka juga menyebutkan ‘hijab dari Indonesia.’ Jadi memang banyak yang mengaitkan koleksi modest dengan Indonesia,” ungkap Teti Nurhayati yang juga hadir dalam acara Media Update bersama Wardah.
Teti menambahkan jika atensi tersebut juga didapatkan karena Indonesia mendapatkan waktu show prime time. Saat itu Dian Pelangi dan Itang Yunasz mendapat slot pembuka. Kesempatan ini membuat show mereka sangat ditunggu-tunggu oleh penonton.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengamatan Teti dan IFG, sejak tahun 2016 masyarakat New York telah menganggap Indonesia identik dengan hijab dan koleksi modest fashion. Oleh karena itu, IFG dan Wardah ingin terus mempertahankan antusiasme tersebut dengan mendukung lebih banyak lagi desainer-desainer Indonesia untuk bisa membawa nama Indonesia ke ranah internasional.
Diperlukan usaha yang besar dan kolaborasi untuk bisa mewujudkan Indonesia sebagai pusat destinasi modest fashion dunia tahun 2020 mendatang.