Cegah Kanker Serviks dengan Pap Smear dan Vaksin Antivirus

27 September 2017 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tes pap smear. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tes pap smear. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Salah satu penyakit menular seksual yang umum terjadi, HPV atau Human Papillomavirus kini banyak dibicarakan masyarakat. Hal ini karena sifat penularannya yang diduga bisa menyebar melalui udara atau bahkan tempat duduk toilet. Beredarnya kabar tersebut tentu menimbulkan kecemasan di masyarakat yang takut jika nantinya mereka bisa terinfeksi virus ini.
ADVERTISEMENT
Padahal, menurut Ginekolog dr. Med. Firman Santoso, Sp.OG, penularan virus yang bisa memicu kanker serviks itu hanya bisa melalui kontak fisik, misalnya seks. dr. Firman juga menepis mengenai kabar yang menyebutkan HPV bisa menular melalui udara dan toilet seat.
"Tidak benar, menurut American Cancer Society, virus HPV hanya bisa tertular melalui kontak fisik misalnya anal sex, oral sex atau vaginal sex," paparnya ketika ditemui kumparan (kumparan.com) di Senayan City, Jakarta Selatan, Senin (25/9).
Dan, untuk mencegah terinfeksinya virus HPV saat melakukan hubungan intim, dr. Firman menjelaskan jika tes pap smear secara rutin bisa mencegah timbulnya penyakit seperti kanker serviks.
"Kuncinya adalah lakukan tes pap smear regular (satu tahun sekali). Jika hasil pap smear mencurigakan, maka kamu bisa melakukan serangkaian tes lainnya, seperti tes HPV dan bisa memperlihatkan area mana yang diperkirakan bisa muncul sel kanker," jelasnya.
ADVERTISEMENT
ilustrasi obat antivirus HIV. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi obat antivirus HIV. (Foto: Thinkstock)
Pap smear merupakan satu-satunya metode deteksi dini untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Melalui tes yang hanya bisa dilakukan oleh wanita yang sudah menikah ini, pre-kanker bisa terlihat dengan sangat jelas.
Kemudian, jika sudah terlihat bibit sel kanker akan tumbuh di area tertentu, sel ini bisa langsung dihentikan dan diperkirakan tidak akan pernah bisa berkembang menjadi kanker.
Selain pap smear, dr. Firman menyebutkan jika ada cara lain untuk mecegah terjadinya infeksi penyakit menular seksual bagi wanita yang belum menikah, yaitu dengan menggunakan vaksin. "Kanker serviks merupakan satu-satunya penyakit kanker dalam ilmu ginekologi yang bisa dicegah dengan vaksin," kata dr. Firman.
Lantas, kapan waktu yang tepat wanita bisa melakukan pencegahan ini?
ADVERTISEMENT
Tak perlu menunggu hingga wanita menginjak usia produktifnya, karena ternyata vaksin bisa dilakukan saat anak masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Biasanya vaksin mulai diberikan pada mereka yang berusia 12 (kelas 5 SD) sampai 17 tahun. Bagi wanita yang berusia di bawah 14 tahun akan diberikan 2 dosis aja pada bulan kedua dan bulan keenam. Berbeda dengan wanita dewasa yang perlu diberikan 3 dosis, mengingat imun wanita dewasa lebih kompleks dibandingkan imun anak-anak," jelasnya.
Lebih lanjut, dr. Firman menyarankan agar wanita di Indonesia untuk lebih peduli tentang kesehatan alat reproduksi mereka, mengingat masih banyak kasus kanker serviks yang ditemukan setiap tahunnya. Tak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk melakukan semua metode tersebut, karena baik pap smear atau vaksin bisa didapatkan di rumah sakit yang ada di Indonesia dengan harga Rp 1,5 juta untuk tiga dosis vaksin.
ADVERTISEMENT