Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Di serial TV Game of Thrones, aktris Emilia Clarke yang memerankan Daenerys Targaryen terlihat gagah menunggangi naga-naga untuk mengalahkan musuhnya. Terlihat tangguh di serial yang digandrungi jutaan penggemar, ternyata pemeran Emilia mengungkapkan bahwa ia pernah mengidap penyakit brain aneurysm atau aneurisma otak.
ADVERTISEMENT
Penyakit serius ini membuat pembuluh darah otaknya mengalami pembesaran akibat kondisi dinding pembuluh darah yang lemah. Jika tak diatasi, pembuluh darah akan terus membesar dan pecah sehingga menimbulkan kerusakan pada otak hingga risiko kematian.
Pada wawancaranya bersama CBS Sunday Morning, dia membagikan fotonya saat menjalankan perawatan di rumah sakit. Dalam sebuah foto, aktris itu nampak berbaring di ranjang rumah sakit sambil memegang handphone-nya. Clarke pertama kali menyadari bahwa ia mengalami gangguan otak setelah ia merasakan pusing luar biasa saat berada di gym.
Pemain protagonis itu juga menuliskan kisahnya melawan aneurisma di majalah The New Yorker. Aneurisma otak yang diderita Clarke, bahkan memerlukan dua kali operasi. Aneurisma otak pertama terjadi pada Februari 2011 saat ia berusia 24 tahun, tak lama setelah syuting musim perdana Game of Thrones.
ADVERTISEMENT
Operasi pertama berjalan lancar namun mengakibatkan dirinya mengalami kehilangan memori sementara, bahkan ia sempat tak bisa berkomunikasi.
“Saat itu saya tidak bisa berbicara, saya tidak bisa mengeluarkan sepatah kata apapun. Jelas saya sangat panik. Itu merupakan masa-masa terburuk dalam hidup saya,” tulis perempuan kelahiran London, 32 tahun silam.
Memasuki tahun 2013 saat musim ketiga serial Game of Thrones, pertumbuhan otaknya semakin parah hingga dua kali lipat. Ia pun membutuhkan operasi kedua sesegera mungkin. Clarke sangat takut dia tidak akan bisa bergerak lagi.
Dalam wawancara tersebut ia mengaku sangat takut dengan apa yang akan terjadi pada hidupnya di masa depan. “Saya seperti bagaimana jika tiba-tiba otak saya tidak berfungsi lagi, dan saya tidak bisa beraktivitas lagi? Maksud saya, itu adalah alasan hidup untuk waktu yang sangat lama,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Memiliki pengalaman operasi otak untuk kedua kalinya membuat semua harapan saya surut. Saya merasa saat itu saya tidak akan bisa hidup lagi," tambahnya..
Setelah melalui berbagai prosedur bedah, Clarke telah kembali pulih dan dapat beraktivitas kembali dan berakting dalam dunia seni peran. Setelah mempublikasikan esainya di The New Yorker, Clarke meluncurkan sebuah badan amal bernama SameYou. Badan amal itu memberikan dukungan bagi dewasa muda yang menderita cedera otak dan stroke.