Food Reviewer, Hobi Makan yang Menguntungkan Bagi Para Pecinta Kuliner

21 Februari 2017 15:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Zomato foodies meet up. (Foto: Intan Kemala Sari/kumparan)
Kamu punya hobi makan dan wisata kuliner? Tidak ada salahnya kalau kamu mencoba jadi food reviewer
ADVERTISEMENT
Food reviewer sejatinya berbeda dengan food blogger yang memang memiliki blog khusus untuk mengulas lengkap setiap makanan yang dicicipinya. Sedangkan food reviewer biasanya mengulas singkat atau mendetail pada situs pencarian restoran.
Salah satu food reviewer tersebut adalah seorang wanita bernama Meyda Soeripto. Wanita 25 tahun ini telah menjadi food reviewer selama 2,5 tahun di situs pencarian restoran Zomato. 
Menjadi pengulas makanan dari setiap restoran yang didatanginya merupakan kepuasan tersendiri bagi Meyda. Hingga saat ini, ia telah mengulas lebih dari 170 restoran yang ditulisnya pada akun Zomato.
"Aku tinggalnya di Bekasi dan di sana lagi banyak ruko-ruko baru. Kalau enggak ada yang kasih tahu dan enggak review, orang-orang pada enggak tahu kalau makanan di Bekasi enak-enak," tutur Medya pada kumparan di Onokabe, Alam Sutera, Tangerang, Sabtu (18/2).
ADVERTISEMENT
Food reviewer lainnya bernama Dominikus Damar mengaku ia suka jalan-jalan sekaligus menyicipi berbagai restoran. Ia ingin membuktikan kepada teman-teman dan keluarganya bahwa restoran yang disinggahinya memang lezat. Inilah yang menjadi alasan baginya untuk tertarik review melalui Zomato.
Zomato foodies meet up. (Foto: Dok. Zomato)
Damar dan Meyda sepakat, review utama pada sebuah restoran adalah makanannya. Namun pelayanan dan kebersihan juga tidak kalah penting.
"Paling penting service-nya. Cepat enggak, pelayannya ramah enggak, kalau pelayannya ramah jadi enak makannya," imbuh Damar.
Sedangkan Meyda mengaku, tempat yang di-review berdasarkan suasanya. Jika suasanya menarik untuk diunggah di Instagram, ia tidak segan-segan menulis review.
Keduanya termasuk tidak pilih-pilih dalam mengulas makanan, namun Damar lebih suka mengulas restoran yang menjual ramen dan makanan yang dipanggang. Meyda sendiri lebih 'terobsesi' dengan restoran yang menyajikan daging sebagai hidangan utamanya.
ADVERTISEMENT
"Kalau mau tulis review, aku kasih tahu dulu kenapa aku ke sana, ada acara apa, tahu dari mana. Baru aku tulis kesan pertamanya tempat itu. Apakah tempatnya bagus untuk foto-foto, atau gelap banget, musiknya keras," ungkap wanita yang bekerja di bidang migas itu.
Setelah mengulas kesan pertama, barulah wanita yang menduduki level 11 Super Foodie di Zomato ini menulis tentang makanannya. "Biasanya dari appetizer, main course, dessert. Tapi kalau sudah kenyang banget dessert saja," lanjutnya lagi.
Keduanya mengaku dengan menjadi food reviewer, mendatangkan keuntungan tersendiri. Salah satunya adalah berkesempatan diundang oleh Zomato dalam acara Zomato Foodies Meet Up. Ini adalah kali pertama ia mengikuti gathering bagi para food reviewer Zomato.
ADVERTISEMENT
Deri Slyrova, Sales Manager Zomato mengatakan, ada sekitar 12 reviewer yang diundang dalam acara tersebut. Semuanya dipilih berdasarkan keaktifan para user dalam memberikan dan mengunggah foto di akun Zomato masing-masing.
"Setiap user di Zomato memiliki level yang berbeda. Level ini membuat mereka memiliki 'kemampuan' berbeda untuk menaikkan atau menurunkan rating suatu restoran. Biasanya yang kita undang adalah reviewer yang level tinggi atau sudah ahli di daerah tertentu," jelasnya pada kumparan sebelum mengakhiri perbincangan.