Inspirasi Mempercantik Tampilan Rumah dengan Batik Kayu Khas Bantul

18 November 2017 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pernak-pernik Batik Kayu Khas Bantul (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pernak-pernik Batik Kayu Khas Bantul (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
ADVERTISEMENT
Apa yang terlintas di kepalamu saat mendengar kata 'batik'? Semuanya pasti akan membayangkan sebuah kerajinan tangan berupa kain yang memiliki motif-motif khas daerah asalnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Namun, apa jadinya jika batik justru dituangkan dalam media kayu? Mungkin banyak tak terbayangkan, bukan?
Adalah Daerah Krebet, Desa Sendangsari, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, yang memproduksi kerajinan kayu berbahan dasar kayu. Untuk jenis kayunya, para pengrajin menggunakan kayu lunak, seperti kayu albasia, wadang, jenetri, mahoni, kuso, klepu, dan kayu jinjinng. Kayu-kayu tersebut sengaja dipilih karena tidak keras, mudah dibentuk, serta menyerap warna.
Pernak-pernik Batik Kayu Khas Bantul (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pernak-pernik Batik Kayu Khas Bantul (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
Sebelum digunakan, kayu harus direbus terlebih dahulu untuk menghilangkan getahnya. Setelah itu, kayu dijemur di bawah sinar matahari untuk menghindari tumbuhnya jamur. Kemudian, barulah kayu dibentuk menjadi beragam barang, seperti piring, mangkok, kotak tempat tisu, wayang kayu, topeng batik, serta hiasan lainnya.
Sebelum tahap penggambaran, kayu yang sudah terbentuk akan diamplas hingga permukaannya halus. Baru setelah itu pengrajin batik akan menggambar pola, motif batik yang digunakan adalah parang dan kawung. Lalu, para pengrajin mulai menggambar motif parang dan kawung yang biasa digunakan. Terakhir, barulah proses pewarnaan yang kebanyakan menggunakan warna cokelat agar memberi kesan natural.
Pernak-pernik Batik Kayu Khas Bantul (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pernak-pernik Batik Kayu Khas Bantul (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
Batik kayu ini cukup populer di kalangan wisatawan, bahkan kerajinan ini telah diekspor ke berbagai negara di benua Eropa.
ADVERTISEMENT
"Iya, banyak yang suka. Ini paling laris" Ujar Hastin, penjaga stand Bantul di acara INDOCRAFT 2017 sambil menunjuk ke piring batik kayu, Jumat (17/11).
Pernak-pernik Batik Kayu Khas Bantul (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pernak-pernik Batik Kayu Khas Bantul (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
Perihal harga, batik kayu dipatok mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 700 ribu. Harga tersebut sudah terhitung murah, apalagi melihat rumitnya proses yang harus dilalui untuk menghasilkan sebuah batik kayu.
"Semua ngebatik individu, hasil tangan sendiri semua" tutur Hastin.
Tunggu apalagi? Yuk percantik rumahmu dengan beragam kerajinan batik kayu khas Bantul!