Karl Lagerfeld: Kalau Tak Mau Disentuh, Jangan Jadi Model

Karl Lagerfeld (Foto: Reuters/Valery Hache)

Karl Lagerfeld (84) desainer top berdarah Jerman muak dengan gerakan #metoo. Desainer jadi tak bisa melakukan apa pun tanpa gugatan.

Para model yang mengeluh tentang desainer atau fotografer yang tangannya tak bisa diam menurut Lagerfeld lebih baik jangan jadi model, tapi jadi biarawati saja.

“Di sana selalu ada tempat bagi Anda. Mereka masih mencari orang, saya dengar begitu!,” ujar Lagerfeld bernada sinis dalam wawancara di laman mode Prancis 'Numéro', dikutip kumparan Den Haag (kumparan.com) dari Algemeen Dagblad, Sabtu (14/4).

Lagerfeld menyimak banyaknya publikasi #metoo dari para bintang mengenai penyalahgunaan seksual beberapa bulan ini dengan penuh rasa keheranan.

“Saya lebih terguncang lagi manakala para bintang kembali ke masa 20 tahun lalu untuk mengungkit-ungkit apa yang dulu pernah terjadi, belum lagi soal ketiadaan saksi,” imbuh Lagerfeld.

Karl Lagerfeld (Foto: Reuters/Valery Hache)

Menyusul gerakan #metoo itu, Lagerfeld yang juga berkarya untuk Chanel dan Fendi selain untuk merk sendiri, tak berencana untuk mengubah cara kerjanya walau sedikit pun.

“Saya telah membaca bahwa desainer sekarang harus bertanya kepada para modelnya apakah mereka merasa nyaman untuk berpose. Ini sudah kebablasan. Anda sebagai desainer kini tak bisa melakukan apa-apa lagi,” papar Lagerfeld.

Desainer nyentrik yang selalu tampil dengan busana serba hitam ini juga membela Karl Templer, seorang stylist beken dari Inggris, yang melalui #metoo dituduh telah melakukan tindakan kurang senonoh.

Templer sendiri telah menyampaikan bantahan bahwa dia tidak pernah punya maksud miring. Lagerfeld percaya Templer.

“Seorang model mengadu bahwa Templer mencoba menarik CD-nya ke atas dan langsung masuk daftar hitam grup profesional yang pernah dia asuh. Keterlaluan. Kalau tak mau disentuh, jangan jadi model!” tegas Lagerfeld.