Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kencan Online Gratis vs Berbayar, Apa Bedanya?
5 Januari 2019 12:05 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak 2012, aplikasi kencan online booming di seluruh dunia. Termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jutaan orang ramai mengunduh aplikasi kencan online untuk mencari jodoh atau teman kencan. Mulai dari yang niatnya serius hingga sekadar iseng, semua ada. Foto terbaik pun sengaja dipajang agar profil tampak menarik dan mudah memancing swipe right dari lawan jenis. Semakin banyak match yang diraih, semakin besar pula kans untuk mendapatkan teman ngobrol yang asyik.
Jika obrolan berjalan mulus dan merasa sreg dengan si dia, proses perkenalan pun bisa berlanjut ke kopi darat dan kencan yang lebih intens. Tak sedikit pasangan yang sukses menikah (menemukan jodoh) lewat aplikasi kencan online.
Namun, sebagian orang merasa tak punya waktu untuk 'berpetualang' dan kencan asal-asalan dengan match yang ia temukan di akun Tinder atau OkCupid biasa. Rata-rata eksekutif muda yang sibuk luar biasa rela melakukan hal lebih untuk mencari pasangan di aplikasi atau situs kencan online, salah satunya adalah dengan membayar ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk berlangganan akun premium di aplikasi kencan online.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa perbedaan antara aplikasi kencan online gratis dan berbayar?
Pada aplikasi kencan online gratis (biasa), Anda hanya bisa menemukan profil yang sesuai dengan kriteria dasar. Jika merasa cocok, Anda hanya bisa melakukan swipe kanan (like) dan harap-harap cemas apakah akun Anda akan match dengan si dia. Sedangkan pada akun berbayar, Anda punya sederet privilege yang menawarkan keleluasaan.
Pada akun OkCupid A-List (berbayar) misalnya, proses pencarian Anda tak akan terganggu oleh iklan. Anda bisa mengecek views atau siapa saja akun yang mengintip profil Anda. Agar lebih terarah dan tak buang-buang waktu, Anda bisa memasukkan kriteria spesifik yang sesuai dengan keinginan. Seperti ciri-ciri fisik yang disukai, pekerjaan, hingga agama.
Pada ruang chat, Anda pun bisa mengecek apakah pesan yang Anda kirimkan sudah dibaca atau belum. Dan asyiknya, Anda bahkan bisa mempromosikan akun sendiri (boost ke timeline) pada jam prime time. Untuk layanan premium ini, OkCupid membanderol harga 10 dolar AS atau Rp 868 ribuan per bulan. Harganya bahkan berkurang setengahnya jika Anda memutuskan berlangganan selama enam bulan.
ADVERTISEMENT
Aplikasi Tinder pun menawarkan akun premium pada penggunanya, yaitu melalui fitur Tinder Plus dan Tinder Gold. Aplikasi kencan online asal Amerika Serikat ini membanderol Rp 42 ribu dan Rp 70 ribu per bulan untuk fitur premium tersebut. Anda bisa bergonta-ganti lokasi sesuka hati dan membatasi informasi pribadi yang bisa dilihat orang lain. Jika salah swipe, Anda diberi fasilitas rewind (undo) untuk memperbaikinya.
Di Indonesia, Bali adalah salah satu lokasi favorit bagi pengguna akun Tinder. Destinasi wisata tersebut penuh dengan para turis yang ingin berpetualang cinta. Karena itu banyak perempuan yang masih lajang merasa sangat excited ketika akan ke Bali. "Main Tinder di Bali itu fun banget! Banyak yang bisa di-swipe right," tutur Renita, 30, (bukan nama sebenarnya). Dengan akun premium, biasanya beberapa hari sebelum berkunjung ke Bali, Renita sudah mengaktifkan lokasi Bali dan mulai melakukan swipe right dan left pada profil-profil yang ia lihat. "Keuntungannya, kita sudah bisa mulai berkomunikasi bahkan sebelum saya ke Bali. Proses komunikasi ini biasanya bisa berlangsung beberapa hari. Nah, jika cocok, kita tinggal ketemuan ketika saya sampai di Bali," ceritanya antusias.
ADVERTISEMENT
Jasa Ekstra Dating Coach
Jika OkCupid dan Tinder menawarkan filer pada aplikasi, Setipe.com lewat akun Setipe VIP menghadirkan dating coach yang bisa Anda temui untuk konsultasi percintaan. Situs pencarian jodoh asli Indonesia ini juga menjamin kerahasiaan data penggunanya. 'Setipe bisa jaga rahasia. Hanya kamu dan calon jodoh kamu yang tahu.' Begitu bunyi tagline yang tertera pada situsnya.
kumparanSTYLE pun berbincang langsung dengan Yunita Ridevianti, Senior Dating Consultant Setipe.com, untuk mengupas perbedaan fasilitas yang ditawarkan aplikasi kencan gratis dan berbayar.
"Tentu online dating (gratis) cakupannya lebih luas, lokasi juga bisa dipilih sesuai keinginan. Tapi di Setipe, semua kandidat yang kami munculkan ke hadapan Anda sudah tersaring berdasarkan unsur demografis (usia, profesi, etnis). Aplikasi gratis cenderung sulit, karena user hanya mencantumkan informasi yang ingin ia tampilkan," terang Yunita.
ADVERTISEMENT
"Rata-rata klien yang mencari pasangan serius (menikah) akan mencari yang agama atau etnisnya sesuai. Nah, informasi sensitif seperti ini sulit ditanyakan pada awal pertemuan. Anda pun butuh waktu lebih lama untuk mengenal si dia," sambungnya lagi.
Menurut Yunita, aplikasi kencan online berbayar memang ditujukan spesifik untuk klien yang tak ingin buang-buang waktu. Juga sangat efektif untuk meminimalisir potensi ketidakcocokan atau kegagalan hubungan di kemudian hari (karena cocok secara kepribadian).
"Kami menyuguhkan yang namanya personaliy test lebih dulu. Mengukur kriteria Big Five Theory dalam dunia psikologi, yaitu coscientiousness ( sifat kehati-hatian), openness (keterbukaan), extraversion (ekstraversi atau kenyamanan berinteraksi dengan orang lain), agreeableness (cara kompromi), dan neuroticism (neurotisme atau reaksi di bawah tekanan). Ini penting sekali untuk diketahui, karena mempengaruhi kepribadian, pola pikir, dan decision making yang sangat penting di hubungan. Jadi tahu tentang karakter diri sendiri, juga pasangan yang cocok untuk kita seperti apa," kata Yunita.
ADVERTISEMENT
Aplikasi kencan online berbayar hanya menunjukkan profil yang cocok dengan Anda berdasarkan algoritma, sehingga kecil kemungkinan Anda akan bertemu dengan bos atau orang yang dikenal.
Selain itu, fasilitas konsultasi yang ditawarkan situs kencan online berbayar (seperti Setipe) bisa menghindarkan Anda dari kebohongan atau pemalsuan data. Karena berdasarkan data riset Pscychology Today, 53 partisipan kencan online gratis mengaku pernah berbohong kepada teman kencannya. Perempuan biasa berbohong pada foto profilnya, dengan memilih foto editan atau beberapa tahun lebih muda. Sedangkan kaum pria cenderung berbohong soal pekerjaan dan kondisi finansial.
Safi (25), seorang karyawan swasta di Jakarta, mengaku lebih senang menggunakan aplikasi kencan online berbayar karena fasilitas change location yang disajikan. "Akun premium enggak membatasi jumlah pemilihan pasangan (swipe right). Lalu juga bebas mau cari di negara yang kita mau, fitur juga lebih banyak," akunya kepada kumparanSTYLE.
Tetapi Cindy (29), marketing manager sebuah perusahaan multinasional, mengaku tak ikhlas merogoh uang hanya untuk mencari jodoh secara online. Buat dia, kegiatan kencan online hanya iseng-iseng berhadiah. Meski demikian, Cindy mengaku lumayan tertarik dengan fitur change location yang ditawarkan beberapa apliaksi kencan online. "Karena saya ingin mencari pria asing, bukan pria Indonesia. Saya agak trauma (dengan pria Indonesia) yang pikirannya sempit dan enggak suka melihat perempuan lebih sukses dari dia. Beda dengan pria asing yang lebih berpikiran terbuka dan menerima perbedaan," katanya.
ADVERTISEMENT
Di mata Dating Expert Yunita, menggunakan aplikasi kencan online gratis ataupun berbayar sama saja. "Semua depends on what you can afford. Kalau ada waktu untuk terus-terusan swipe kanan dan kencan, pakai aplikasi gratis sah-sah saja. 80 persen orang menggunakan aplikasi online dating tidak berbayar untuk hook up atau cari koneksi, tapi kalau enggak ada kapasitas (waktu luang), mending pakai yang berbayar, karena efisien," tutupnya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah mau membayar untuk kencan online demi mendapatkan pasangan atau memilih yang gratisan saja?
Simak ulasan lengkap konten spesial kumparan dengan follow topik Kencan Online.