Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ketika Model Lingerie Bertubuh Besar, Disabilitas, dan Paruh Baya
10 Juli 2018 15:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Setiap harinya, semakin banyak brand fashion yang mulai menjunjung body diversity atau keanekaragaman bentuk tubuh. Jika melihat iklan atau foto kampanye produk terbaru, Anda akan melihat para model yang berpose terlihat lebih 'nyata' dan dekat dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, brand fashion asal Inggris, ASOS, merilis busana yang stylish sekaligus nyaman dikenakan para pengguna kursi roda. Mereka menggandeng atlet disabilitas dari Chloe Ball-Hopkins untuk mendesain busana tersebut. Sementara brand busana Missguided bahkan berjanji untuk mengedit foto modelnya agar terlihat lebih alami tanpa rekayasa.

Dan baru-baru ini, brand lingerie Figleaves menghadirkan kampanye lingerie terbarunya dengan tujuan mempromosikan keragaman tubuh atau body diversity. Pemotretan tersebut melibatkan 12 model dengan bentuk tubuh, warna kulit, usia dan ras yang berbeda-beda. Bahkan ada pula model disabilitas yang tergabung di dalamnya. Seluruh model tersebut tergabung dalam agensi model MiLK.
Beberapa di antara model tersebut adalah model plus size Felicity Hayward dan Sonny Turner. Ada pula Nicky Griffin, model berusia 59 tahun yang seluruh rambutnya telah ditumbuhi uban. Selain itu, model disabilitas Kelly Knox juga turut serta dalam pemotretan kali ini untuk mengubah pemikiran masyarakat tentang penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT

"Foto ini adalah perwakilan dari perubahan umum dalam industri fashion menjadi lebih terbuka, terutama ketika mendefinisikan kecantikan," tutur Anna Shillinglaw, Managing Director di agensi model MiLK seperti dikutip dari Cosmopolitan.

Anna berharap, kampanye ini dapat menginspirasi para perempuan sekaligus membuat mereka memahami bahwa kecantikan tidak terbatas dan bisa ditemukan di setiap orang tanpa harus memikirkan tentang stereotipe kecantikan yang telah terbentuk saat ini.
"Saya harap perempuan generasi saat ini mampu untuk merayakan dan mendefinisikan apa arti kecantikan sebenarnya tanpa dibatasi oleh bentuk tubuh dan warna kulit," tutupnya.

Tentunya, hal ini merupakan kabar menggembirakan karena industri fashion semakin terbuka dalam menerima perbedaan bentuk tubuh. Bagaimana pendapat Anda?