Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Kini Penggunaan Hijab Diperbolehkan di Kompetisi Tinju Internasional
23 Februari 2019 10:15 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB

ADVERTISEMENT
Kabar baik baru saja datang untuk para atlet tinju berhijab di dunia. International Boxing Association (AIBA) atau Asosiasi Tinju Internasional secara resmi telah mengubah aturan dan pedoman mereka, yang kini memperbolehkan atlet tinju perempuan untuk mengenakan hijab di kompetisi internasional.
ADVERTISEMENT
Asosiasi Tinju Internasinal mengumumkan perubahan bersejarah ini dalam acara AIBA Executive Committee Meeting di Istanbul, Turki, pada 9 Februari lalu.
Tak dapat dipungkiri, perubahan aturan ini terjadi berkat peran utama dari salah satu petinju berhijab asal Jerman, Zeina Nassar. Nassar-- yang juga ambassador dari Nike Pro Hijab, menjadi garda terdepan dalam mereformasi aturan diskriminatif tersebut.
"Saya melawan segala prasangka buruk seorang petinju yang mengenakan hijab. Saya harus melawan stigma bahwa perempuan yang mengenakan hijab adalah seseorang yang tak berpendidikan atau dipaksa memakainya. Saya membuktikan mereka salah, bahwa hal tersebut sangatlah klise," tulis Nassar di akun Instagram resminya.
Jauh sebelum perubahan aturan dari lingkup internasional ini, Nassar sudah terlebih dahulu dikenal sebagai sosok yang berperan mengubah peraturan berhijab dalam pertandingan tinju di Jerman. Awalnya, Nassar sempat dilarang bertanding mengenakan hijab karena aturan dari Asosiasi Tinju Internasional yang melarang penggunaan segala bentuk atribut keagaamaan-- termasuk hijab.
ADVERTISEMENT
Namun, berkat kegigihan dan dukungan dari pelatihnya, mereka kerap menghadiri berbagai konferensi di Jerman untuk mendesak perubahan aturan penggunaan hijab tersebut. Dan akhirnya, Nassar berhasil mengubah peraturan bertinju di Jerman, yang memperbolehkan penggunaan hijab saat bertanding.
"Ini membuat saya sadar, apa yang saya perjuangkan bukanlah untuk diri saya sendiri, namun untuk semua perempuan berhijab yang merasa terbatasi. Ini (perubahan aturan) mungkin momen kemenangan di sepanjang karier saya," papar Nassar seperti dikutip dari Material Magazine.
Terbukti, kini Nassar telah menjadi juara Berlin Boxchampionship selama lima kali, dan mendapatkan posisi ketiga di Boxchampion of Germany 2017.
Selain kasus Nassar di Jerman, penggunaan hijab di atas ring pertandingan ini memang selalu jadi topik yang hangat. Contohnya di 2016 silam, seorang petinju asal AS, Amaiya Zafar, dilarang berkompetisi di kejuaraan Nasional Sugar Bert Boxing di Florida.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, Michael Martino, direktur eksekutif dari International Boxing Association (Asosiasi Tinju Internasional) mengatakan bahwa penggunaan hijab dapat mengganggu masalah keamanan dan keselamatan dalam bertanding.
Aturan baru ini amat menggembirakan bagi para atlet tinju perempuan berhijab, karena artinya mereka dapat ikut mengejar mimpi dengan bersaing di Olimpiade 2020 di Jepang nanti.
Shirzanan, sebuah kelompok aktivis yang mengedepankan hak-hak atlet perempuan Muslim di seluruh dunia, jadi salah satu nama yang sukses melobi tentang permasalahan diskriminatif penggunaan hijab ini. Dan mereka akan terus berjuang untuk cabang olahraga lainnya agar memperbolehkan penggunaan hijab jelang Olimpiade 2020 nanti.