Kisah Tara Fares, Selebgram dan Model Irak yang Tewas Ditembak

2 Oktober 2018 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tara Fares tewas ditembak saat berada di dalam mobil di kawasan Camp Sarah, di pusat ibukota Irak. (Foto: IG: @its.tarafares)
zoom-in-whitePerbesar
Tara Fares tewas ditembak saat berada di dalam mobil di kawasan Camp Sarah, di pusat ibukota Irak. (Foto: IG: @its.tarafares)
ADVERTISEMENT
Seorang model dan selebgram perempuan asal Baghdad, Tara Fares tewas ditembak saat berada di dalam mobil, Kamis (27/9) di Camp Sarah, pusat ibukota Irak.
ADVERTISEMENT
Tara Fares adalah seorang model dan selebgram berusia 22 tahun yang begitu populer dengan 2.8 juta pengikut di Instagram. Ia kerap mengunggah foto seputar fashion, kecantikan, dan gaya hidup. Popularitas Tara di media sosial membuatnya terpilih menjadi salah satu tokoh perempuan di Irak yang paling banyak diikuti di media sosial.
Pada hari Kamis siang, pekan lalu, ia ditembak sebanyak tiga kali saat mengendarai mobil di kawasan Camp Sarah di pusat ibukota Irak. Tara merupakan perempuan terakhir yang tewas dalam serangkaian serangan serupa yang sebelumnya telah menewaskan dua ahli kecantikan dan satu aktivis perempuan. Pemerintah Irak telah melakukan penyelidikan dan diduga semua kasus serangan tersebut saling berkaitan.
Keberanian Tara dan tiga perempuan lainnya dalam berekspresi di media sosial dinilai telah melanggar norma oleh masyarakat yang konservatif dan diduga serangkaian pembunuhan yang telah terjadi merupakan sebuah cara untuk membungkam mereka. Beberapa juga menduga bahwa pembunuhan ini adalah dampak dari peperangan yang sudah terjadi bertahun-tahun di Irak.
ADVERTISEMENT
Jumat lalu (28/9), Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi memerintahkan Kementerian Dalam Negeri dan tim intelijen mereka untuk menyelidiki kasus pembunuhan selebgram tersebut. Dalam sebuah pernyataan, sang Perdana Menteri juga mengatakan bahwa para pejabat akan mengeksplorasi tentang kemungkinan adanya hubungan antara pembunuhan Tara Fares dengan pembunuhan dan penculikan lainnya yang baru-baru ini terjadi Baghdad dan Basra, sebuah kota di Irak selatan. Haider al-Abadi mengungkapkan pembunuhan itu memberi kesan bahwa ada rencana lain di balik kejahatan ini.
Sebelum peristiwa penembakan menimpa Tara, pada minggu lalu, seorang aktivis hak-hak perempuan, Suad al-Ali, tewas ditembak saat sedang berjalan menuju ke mobilnya di Basra, Irak Selatan.
Dilansir dari New York Times, menurut ketua Forum Jurnalis Perempuan Irak, Nibras al-Maamouri, jumlah serangan yang ditargetkan kepada tokoh-tokoh penting perempuan kian meningkat.
ADVERTISEMENT
“Ini bukan sesuatu yang baru, tetapi pembunuhan secara langsung di hadapan publik adalah hal yang sangat berbahaya. Apa yang terjadi pada Tara Fares merupakan hal yang tidak masuk akal,” ungkap Dr. Maamouri. Ia juga menambahkan bahwa serangkaian pembunuhan ini dibuat untuk menciptakan sebuah kekacauan baru di Irak.
Dr. Maamouri juga percaya bahwa pembunuhan Tara berkaitan dengan kematian Rasha al-Hassan dan Rafif al-Yasiri, dua ahli kecantikan yang meninggal dalam keadaan misterius di Baghdad. Kematian keduanya hanya berselang satu minggu pada bulan Agustus lalu. Dugaan tersebut diyakini karena Tara memiliki lingkup pertemanan yang sama dengan kedua beauty influencer tersebut.
Mohammad Nasir al-Karbouli, seorang anggota Parlemen, mengatakan serangan seperti yang terjadi pada Tara Fares dimaksudkan untuk mengirim pesan.
ADVERTISEMENT
“Pembunuhan terhadap perempuan di siang hari adalah pesan untuk mengacaukan situasi keamanan di Baghdad, untuk melemahkan kepercayaan warga,” ungkap Karbouli.
Tara sendiri merupakan perempuan kelahiran Baghdad yang memilih untuk pindah dan tinggal di Erbil, di wilayah Irak Kurdistan tiga tahun yang lalu. Ia pindah dengan alasan Erbil lebih aman dibandingkan dengan Baghdad. Namun baru-baru ini ia mulai banyak menghabiskan waktu di Baghdad.
Dalam unggahan di akun Instagram miliknya, Tara kerap berbagi tentang kegiatannya sehari-hari. Ia mengunggah foto-foto selfie dirinya yang sedang menggunakan makeup cantik, berpakaian seksi, memakai wig, dan lengannya dipenuhi dengan tattoo.
“Ia menjalani gaya hidup Barat dan berpakaian seperti yang ia inginkan. Pada dasarnya ia melawan semua aturan masyarakat Irak pada umumnya. Padahal ia hanya model Instagram biasa, tetapi dianggap tidak normal oleh masyarakat Irak” kata Daryna Sarhan, yang mendirikan majalah gaya hidup di Erbil, dan telah lama mengikuti Tara Fares di Instagram.
ADVERTISEMENT
Sarhan mengatakan ia marah melihat komentar orang-orang di media sosial yang mencoba untuk membenarkan kematian Tara disebabkan gaya hidupnya sebagai model dan selebgram.