Kista Gigi, Masalah Mulut yang Muncul Akibat Gigi Berlubang

4 Desember 2017 9:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perawatan gigi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Perawatan gigi (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) yakin, banyak dari kamu pasti pernah mengalami gigi berlubang. Lubang, atau yang juga dikenal dengan istilah karies, terjadi akibat membusuknya sisa makanan pada gigi.
ADVERTISEMENT
Sisa makanan yang membusuk jadi sumber bakteri yang sukses menciptakan lubang pada permukaan gigi. Jika tak lekas ditambal, lubang gigi yang mulanya kecil akan bertambah besar dan parah.
Jika lubang sudah mencapai akar gigi, kamu akan merasakan sakit yang luar biasa. Gigi terasa nyut-nyutan dan menghitam. Solusinya, kamu harus pergi ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sebelum ditambal permanen menggunakan komposit, akar atau saraf gigi harus dirawat intensif hingga tuntas. Perawatan ini membutuhkan tiga hingga empat kali janji temu dengan dokter.
Sayangnya, banyak orang Indonesia malas dan takut ke dokter gigi. Alasannya beragam, mulai dari tak ingin merasa ngilu hingga tak punya biaya (perawatan dokter gigi membutuhkan biaya cukup besar).
ADVERTISEMENT
Selain rasa ngilu dan tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk merawat gigi, ada bahaya lain yang mengintai kamu.
Jika terus menunda perawatan gigi, bukannya tak mungkin tumbuh kista di ujung saraf gigi yang sudah mati. Kista gigi yang paling sering dijumpai adalah kista periaprikal.
Masalah akar gusi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Masalah akar gusi (Foto: Thinkstock)
Kista sesungguhnya merupakan lanjutan dari granuloma. Granuloma merupakan kantung yang tumbuh di ujung akar gigi (tidak mengganggu). Granuloma baru akan berubah jadi kista jika terkena infeksi.
Kista pada mulanya juga tak menimbulkan rasa sakit, sehingga kerap tak disadari pasien. Keberadaannya baru disadari saat kista telah berukuran cukup besar atau parah.
Yang membedakan kista dengan granuloma adalah ketebalan dindingnya. Kista memiliki dinding yang lebih tebal dan berisi cairan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengecek keberadaan dan ukuran kista gigi, kamu harus melakukan rontgen panoramic x-ray. Dengan rontgen ini, kamu akan mengetahui seluruh kondisi akar gigi yang ada dalam rongga mulut.
Hasil rontgen panoramic (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Hasil rontgen panoramic (Foto: Thinkstock)
Untuk menyingkirkan kista, biasanya ada dua cara yang bisa kamu tempuh. Yaitu perawatan akar hingga tuntas dan pencabutan gigi.
Jika gigi masih bisa diselamatkan, perawatan akar harus dilakukan oleh dokter spesialis yang ahli. Pembersihan akar juga harus dilakukan telaten dan sangat bersih.
Karena jika masih ada yang tersisa, maka kista berpotensi akan tumbuh lagi di masa depan. Jika kondisi sudah terlalu parah dan dokter mengatakan gigi tak lagi bisa diselamatkan, maka kamu harus merelakan gigi untuk dicabut.
Rajin menyikat gigi dan menjaga kebersihan mulut agar gigi tak berlubang merupakan cara terbaik menghindari tumbuhnya kista gigi. Jadi, jangan malas sikat gigi, ya!
ADVERTISEMENT