Kontroversi di Balik T-shirt Amal Gender Justice Milik Spice Girls

23 Januari 2019 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spice Girls. (Foto: Dok. Spice Girls)
zoom-in-whitePerbesar
Spice Girls. (Foto: Dok. Spice Girls)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi 90an pasti pernah terbius lantunan nada ceria Spice Girls.
ADVERTISEMENT
Girl band legendaris asal AS beranggotakan Melanie Brown, Geri Halliwell, Emma Bunton, Victoria Adams, dan Melanie Chisholm ini segera menggelar tur reuni di Inggris pada Mei mendatang.
Menjelang konser, Spice Girl menjual merchandise berupa t-shirt yang sebagian hasil penjualannya didonasikan untuk kampanye 'Gender Justice' milik organisasi sosial Comic Relief.
T-shirt putih ini berhiaskan tulisan #IWannaBeASpiceGirl pada bagian dada. Selebriti Sam Smith, Debbie Harry, Kylie Minogue, dan Tom Fletcher terlihat mengenakan t-shirt ini untuk mendukung kampanye Gender Justice.
Sayangnya, niat mulia ini harus ternodai oleh fakta miris di balik proses pembuatan t-shirt ini di Bangladesh.
Terkuak fakta bahwa kaus #IWannaBeASpiceGirl dibuat oleh buruh perempuan konveksi Interstoff Apparels, dengan upah yang sangat minim. Mereka hanya dibayar USD 35 sen/jam atau setara dengan Rp 5000/jam.
ADVERTISEMENT
Para buruh perempuan ini ditugaskan menjahit ratusan, hingga ribuan t-shirt dalam sehari. Tak jarang, mereka bisa bekerja hingga 16 jam sehari dengan bayaran maksimal Rp 80 ribu saja.
Bila gagal memenuhi target, para buruh akan dilecehkan dan dihujani makian bernada seksis oleh mandor yang bertugas.
"Kami tidak mendapat bayaran yang layak dan bekerja dalam kondisi tidak manusiawi," beber seorang buruh kepada The Guardian.
Padahal, charity t-shirt #IWannaBeASpiceGirl dijual cukup mahal, yakni £19.40 atau sekitar Rp 357 ribuan. Comic Relief dijanjikan menerima £11.60 atau Rp 165 ribuan dari setiap t-shirt yang berhasil terjual. Namun hingga kini, Organisasi Comic Relief belum menerima sepeser pun.
Spice Girls (Foto: Instagram/@spicegirls)
zoom-in-whitePerbesar
Spice Girls (Foto: Instagram/@spicegirls)
Pihak Spice Girls mengaku amat shock, marah, dan kecewa saat mengetahui hal ini. Fakta yang terjadi di lapangan justru mengkhianati misi mulia 'gender justice' yang hendak disampaikan program amal ini.
ADVERTISEMENT
Tim Spice Girls akan segera melakukan investigasi terhadap kondisi pabrik dan kesejahteraan buruh perempuan Interstoff Apparels. Mereka berniat menuntut Represent untuk mendonasikan profit yang didapat untuk menginisiasi kampanye ini di Bangladesh.
Selama ini, Bangladesh memang dikenal sebagai negara penghasil garmen yang mensuplai busana untuk highstreet brand dunia. Sayangnya hak dan kesejahteraan buruh Bangladesh kerap luput dari perhatian dunia.
Semoga dengan terkuaknya kasus ini, nasib pekerja pabrik dapat menemukan titik terang.