L’Oreal Indonesia Rilis 10 Kosa Isyarat Kecantikan untuk Difabel

24 Juli 2018 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(Kiri ke kanan) Melanie Masriel, Velove Vexia, Ryan Ogilvy, Angkie Yudistia, Santika Purnasari (Foto: Avissa Harness/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
(Kiri ke kanan) Melanie Masriel, Velove Vexia, Ryan Ogilvy, Angkie Yudistia, Santika Purnasari (Foto: Avissa Harness/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk merayakan 10 tahun program Disability Awards, L’Oreal Indonesia mensosialisasikan 10 kosa isyarat kecantikan dan menggelar kelas makeup inklusif. Kegiatan tersebut merupakan bentuk realisasi dari salah satu program global L’Oreal Diversity and Inclusion Driven.
ADVERTISEMENT
Di tahun ini, L’Oreal ingin menekankan bahwa perempuan difabel harus diberikan kesempatan yang sama untuk dapat mengembangkan diri dan berkarier dalam bidang apapun, termasuk di bidang kecantikan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan lebih banyak akses di dunia kerja bagi teman-teman difabel kita agar mereka memiliki kesempatan yang sama untuk dapat mengembangkan diri,” tutur Melanie Masriel, Communications, Public Affairs and Sustainability Director, L’Oreal Indonesia..
Untuk itu, bersama dengan Thisable Enterprise, sebuah wadah yang mendukung para difabel di Indonesia, L’Oreal Indonesia mengundang 50 perempuan disabilitas untuk mengikuti kelas makeup inklusif yang didukung oleh Maybelline.
Melalui acara yang diselenggarakan di The Icon, Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta, L’Oreal Indonesia juga merilis video tutorial makeup pertama yang dilengkapi dengan bahasa isyarat agar teman-teman difabel lebih percaya diri terjun ke dunia kecantikan. Video tutorial ini menampilkan Ryan Ogilvy, Official Makeup Artist Maybelline dan Angkie Yudistia, Pendiri Thisable Enterprise.
ADVERTISEMENT
Perusahaan kecantikan asal Paris ini juga bekerja sama dengan Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) untuk mensosialisasikan 10 kosa isyarat kecantikan. Sepuluh kosa isyarat tersebut antara lain, eyeliner, eyeshadow, perona pipi atau blush-on, alas bedak atau foundation, lipstik, highlighter, mascara, bedak, strobing, dan contouring.
Sepuluh kosa isyarat kecantikan ini dibuat karena ternyata para difabel masih kesulitan untuk mengungkapkan proses atau jenis makeup dalam bahasa isyarat. Bahkan Angkie dan Ryan mengaku mengalami kesulitan untuk mengungkapkan istilah makeup saat proses pembuatan video tutorial.
Santika Purnasari mengajarkan kosa isyarat dari eyeshadow kepada Velove Vexia dan Ryan Ogilvy (Foto: Avissa Harness/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Santika Purnasari mengajarkan kosa isyarat dari eyeshadow kepada Velove Vexia dan Ryan Ogilvy (Foto: Avissa Harness/ kumparan)
Angkie mengatakan bahwa program kegiatan seperti ini sangat membantu teman-teman difabel untuk mengembangkan diri. Dukungan akan keberagaman dan inklusi sangat penting untuk menciptakan lapangan kerja yang tidak memandang seseorang dari ras, usia, gender, atau kemampuan fisik. Karena menurut Angkie, berdasarkan riset yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, jumlah difabel yang bekerja masih sedikit sekali, hanya sekitar 51%.
ADVERTISEMENT
“Program dari L’Oreal ini sangat cocok dengan misi Thisable Enterprise untuk membantu teman-teman difabel agar lebih percaya diri. Karena perempuan difabel selalu merasa bahwa dirinya berbeda dan suka membandingkan diri dengan perempuan lain. Melalui kerja sama ini saya ingin menunjukkan pada teman-teman bahwa bekerja tidak harus di perusahaan, tetapi bisa dimana saja termasuk di bidang kecantikan. Menjadi makeup artist misalnya,” ungkap Angkie Yudistia dengan bersemangat.