Lakukan 5 Hal Ini untuk Pribadi yang Lebih Baik Setelah Putus Cinta

23 Oktober 2018 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan yang bertengkar (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan yang bertengkar (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sakit yang disebabkan oleh putus cinta memang sangat menyiksa dan melelahkan. Pada masa itu, rasanya diri seolah tak berfungsi, tak bisa berfikir, dan tak ada yang penting. Apa yang dipikirkan hanyalah seseorang yang telah menyakiti hati dan betapa hati yang kian terluka. Pernahkah Anda merasakan hal itu?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, yang kita inginkan hanyalah agar luka tersebut segera hilang. Namun sayang, hal itu bukanlah yang hati dan pikiran inginkan.
Putus cinta tidaklah mudah. Meski demikian, Anda harus melanjutkan hidup dengan normal dan menatap ke depan. Perjalanan menuju hati yang ‘sembuh’ akan memakan waktu, namun Anda bisa melaluinya.
“Yang terpenting adalah Anda membiarkan kesakit hatian dan patah hati tersebut untuk melangkah lebih jauh,” papar Heather Kristian String, konsultan asmara kepada Elite Daily.
Berikut lima cara atasi putus cinta yang bisa membuat Anda menjadi pribadi yang lebih baik.
1. Menulis jurnal
Ilustrasi menulis daftar. (Foto: Dok. Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menulis daftar. (Foto: Dok. Pixabay)
Menulis dapat menjadi ‘terapi’ simpel yang Anda jalani sendiri. Ketika semua perasaan begitu berkecamuk di dalam dada, menuangkan lewat tulisannya dapat membuat Anda lega.
ADVERTISEMENT
“Menulislah dengan rutin. Biarkan Anda menangis sejadi-jadinya, merasa marah, dan apapun yang Anda rasakan, luapkan. Cara terbaik untuk melupakan seseorang adalah dengan membiarkan segala rasa berkecamuk terlebih dahulu dalam hati Anda,” papar Strang.
2. Habiskan waktu di luar
Ilustrasi seorang perempuan yang sendiri. (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang perempuan yang sendiri. (Foto: Unsplash)
Menghabiskan waktu di luar mungkin bukanlah suatu kegiatan ideal yang Anda pikirkan saat diri rasanya ingin berada di bawah selimut dan menangisi keadaan. Namun, dengan menghabiskan waktu di luar, bisa berperan penting dalam menyembuhkan kesakit hatian Anda.
“Alam dapat menyembuhkan, dan sesimpel Anda pergi ke luar bisa membantu ‘mengembalikan’ diri Anda dan mengingatkan bahwa hidup akan terus berjalan,” tambahnya.
3. Lakukan olahraga fisik setiap hari
Ilustrasi olahraga (Foto: dok.Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi olahraga (Foto: dok.Thinkstock)
Olahraga tak hanya baik untuk tubuh, namun juga bisa menjadi alternatif dalam mengobati hati yang sakit.
ADVERTISEMENT
“Olahraga akan mengaktifkan endorpin dalam tubuh. Sebuah fitur tubuh yang juga berperan sebagai anti-depressant dan obat kecemasan alami,” papar Erika Martinez, PSY.D, CDWF, pendiri Miami Shrinks.
“Semakin sering olahraga, sesimpel berjalan setiap hari selama 10 atau 20 menit, ini bisa menjadi hal yang penting. Tak hanya itu, olahraga akan membuat Anda ‘lupa’ dan tetap sibuk,” tambah Erika.
4. Perbanyak membaca
Ilustrasi membaca (Foto: Deddy Yoga Pratama/unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca (Foto: Deddy Yoga Pratama/unsplash)
Membaca dapat menghabiskan waktu dan membuat diri Anda terhanyut dalam kata-kata dalam buku tersebut.
“Bacalah buku-buku yang berhubungan dengan personal development. Sebuah buku yang bisa memberikan energi positif pada pikiran Anda dan menjalani hidup lebih berani,” papar Trina Leckie, konsultan hubungan.
5. Meditasi
Ilustrasi Meditasi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Meditasi (Foto: Pixabay)
Ada banyak cara untuk bermeditasi. Anda bisa berlatih yoga, hingga latihan pernapasan.
ADVERTISEMENT
“Meditasi bisa membuat pikiran Anda lebih tenang. Juga membuat Anda mengapresiasi diri lebih baik,” papar Elle Huerta, CEO dan pendiri aplikasi untuk meditasi, Mend.
Bermeditasi selama 10 menit dalam sehari bisa membuat Anda berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Meditasi diketahui membuat Anda mengenal diri lebih baik, dan fokus terhadap kualitas diri yang dimiliki.