Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Martha Puri, Perempuan Kreatif di Balik Bisnis Kriya Ideku Handmade
12 Juli 2018 11:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Siapa bilang ibu rumah tangga tak bisa produktif dan memiliki penghasilan sendiri? Stigma ini berusaha dipatahkan oleh Martha Puri Natasande. Wanita 33 tahun ini adalah pendiri bisnis kerajinan Ideku Handmade yang sudah menggeluti industri kreatif sejak sepuluh tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Diakui Puri, jiwa seni dan bisnis nya sudah muncul sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Waktu itu habis liburan ke Puncak. Saya iseng bikin pensil yang di atasnya dihias pinus kering yang saya kumpulkan. Teman-teman banyak yang bilang lucu dan mau beli, jadilah saya jual," kenang Puri, saat ditemui kumparanSTYLE (kumparan.com) di Museum Macan, Jakarta Barat, Senin (9/7).
Awalnya, perempuan kelahiran 19 Mei ini sering menghadiahkan pernak-pernik buatannya sendiri untuk sahabat atau orang terdekatnya. Seperti bantal, kalung, bingkai, hingga pouch yang ia kreasikan dengan telaten. Hingga suatu hari, seorang sahabat menyarankan agar Puri mulai menjual hasil kerajinan tangannya.
"Waktu 2008, saya mikir 'siapa yang mau beli,' tapi akhirnya waktu itu memberanikan diri posting di internet, nongkrong di warnet berjam-jam. Eh, enggak tahunya besok ada yang beli. Rasanya senang sekali," ujarnya sambil tersenyum.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, secara perlahan bisnis Ideku Handmade terus berkembang dan berbuah manis hingga saat ini.
Sejak berdirinya Ideku Handmade, Puri juga aktif mengadakan workshop dan seminar. Ia mengajari para perempuan bagaimana caranya membuat totebag, pouch, dan sulaman yang cantik dan bernilai jual.
Kini, bisnis handcraft yang berbasis media sosial ini telah dikenal luas di masyarakat. Akun Instagram @idekuhandmade bahkan telah diikuti oleh lebih dari 93 ribu orang.
Ideku Handmade menjual beragam pernak-pernik kerajinan tangan. Ciri khasnya adalah doodles dengan warna-warni ceria dengan desain menggemaskan.
Ada tote bag custom, pouch, scarf, tas laptop, dan masih banyak lagi. Hampir semua produk merupakan buatan tangan. Dan dalam proses pembuatannya, Puri sengaja memberdayakan ibu-ibu dan kaum perempuan yang tinggal di sekitar rumahnya.
"Saya sering lihat ibu-ibu yang nganterin anak sekolah, terus pulang, di rumah enggak ngapa-ngapain. Maksudnya, saya enggak meremehkan kerjaan ibu-ibu, ya. Tapi tetangga saya suka ngumpul terus ngerumpi, gemas banget melihatnya," tuturnya seraya tertawa.
ADVERTISEMENT
Menurut Puri, waktu senggang seharusnya bisa diisi dengan kegiatan bermanfaat. Karena menjadi ibu rumah tangga bukan alasan untuk bermalas-malasan dan tidak produktif.
"Ketimbang ngerumpi, mending lakukan sesuatu yang berguna buat dia, syukur-syukur nanti penghasilannya bisa buat tambahan dia juga," lanjutnya.
Dari situlah, Puri mulai mengajak tetangga sekitar untuk ikut mengerjakan orderan totebag atau pernak-pernik yang diterimanya. Dalam hal ini, ia menerapkan sistem bagi hasil.
"Memang suka gemas aja gitu, lihat perempuan tidak melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Bukan berarti di rumah itu enggak bisa ngapa-ngapain. Justru sekarang dengan teknologi, gadget yang memudahkan kita, dari rumah aja mungkin bisa menghasilkan juga lho," kata Puri lagi.
Hingga kini, Ideku Handmade masih terus memberdayakan ibu-ibu untuk memproduksi produknya. Mayoritas adalah ibu-ibu yang anaknya sudah beranjak SMP.
ADVERTISEMENT
Untuk kaum perempuan di luar sana, Puri berpesan untuk jangan takut mencoba. Menjadi ibu rumah tangga atau perempuan menikah bukan alasan untuk jadi tidak produktif.
"Jangan takut untuk mencoba dan memulai sesuatu. Kalau saya bisa, Anda juga pasti bisa," tutupnya.