news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Membedakan Batik Tulis dengan Batik Print

2 Oktober 2018 19:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pembuatan Batik Blora "Krajan Pratiwi" (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembuatan Batik Blora "Krajan Pratiwi" (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Geliat dan perkembangan batik di Indonesia saat ini sudah sangat pesat. Apalagi kain tradisional khas Indonesia ini telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak tanggal 2 Oktober 2009 lalu.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuat permintaan pasar untuk kain batik atau beragam jenis pakaian bermotif batik menjadi kian meningkat. Maka secara otomatis produksi juga harus dipercepat. Karenanya, banyak produsen yang akhirnya memilih jalur instan dengan memanfaatkan teknologi printing untuk menghasilkan motif batik.
Kain batik tulis dan print sebenarnya bisa dibedakan dari segi harga. Batik tulis selalu dipatok dengan harga yang lebih mahal karena proses pembuatannya yang sulit dan memakan waktu 2-3 bulan. Sedangkan kain bermotif batik dengan teknik print, harganya lebih murah karena tidak perlu menghabiskan waktu yang lama dan dikerjakan oleh mesin.
Namun Anda harus mengetahui jika kain bermotif batik yang dihasilkan dari proses printing ternyata tidak dapat disebut sebagai batik.
Kain print (batik tiruan) vs batik tulis (asli). (Foto: Ulfa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kain print (batik tiruan) vs batik tulis (asli). (Foto: Ulfa/kumparan)
Batik sendiri merupakan sebuah proses pembuatan kain dengan menggunakan lilin atau malam panas- jelaskan? dan dibuat oleh tangan manusia atau handmade. Mulanya, batik dibuat di atas kain berwarna putih yang terbuat dari kapas, atau biasa disebut dengan kain mori.
ADVERTISEMENT
Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan canting agar meresap ke serat kain. Untuk proses pewarnaan, kain yang telah digambar dengan lilin kemudian dicelupkan ke dalam pewarna. Proses pewarnaan ini biasanya dimulai dari warna yang paling muda. Setelah diwarnai, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.
Maka dari itu, jika proses pembuatan kain batik dibuat dengan mesin atau proses printing, maka kain tersebut tidak bisa disebut sebagai batik, melainkan kain dengan motif batik.
Pembuatan Batik Print (Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)
zoom-in-whitePerbesar
Pembuatan Batik Print (Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)
“Batik itu adalah apabila proses pembuatannya menggunakan malam panas dan buatan tangan. Jika sudah menggunakan mesin, meskipun menggunakan malam, tetap tidak dapat dikatakan sebagai batik. Selain tulis, batik yang dibuat dengan menggunakan cap tembaga dan malam panas dan dilakukan oleh manusia, itu masih bisa disebut sebagai batik. Yang tidak bisa disebut sebagai batik adalah yang dibuat dengan proses printing mesin. Seharusnya penyebutan yang benar adalah kain bermotif atau dengan motif batik,” ungkap Meity Sutandi, Sales and Marketing Director dari Parang Kencana yang kumparanSTYLE temui pada pertengahan Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
Jadi bagi Anda yang ingin membeli kain batik, pastikan Anda bisa membedakan yang mana kain batik dan mana kain yang bermotif batik.