Mengapa 11 November Diperingati sebagai Single Day?

10 November 2017 18:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Single Ladies (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Single Ladies (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Tanggal 11 bulan 11 seolah menjadi tanggal 'sakral' bagi para lajang. Disebut dengan Single Day, hari itu mereka merayakan status kesendiriannya dengan berbagai cara, mulai dari pergi dan menghabiskan waktu bersama teman-teman, bersosialisasi, hingga bertukar hadiah.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah kamu jika Single Day awalnya berasal dari China? Dikenal dengan nama Guanggun Jie, Single Day sebenarnya adalah festival menghibur di antara anak-anak muda di China untuk merayakan diri mereka yang tidak memiliki kekasih. Tanggal 11/11 dipilih karena angka '1' diibaratkan sebagai seorang individu yang sendirian.
Awalnya, Single Day juga dikenal sebagai Bachelor's Day karena dirayakan oleh para pria lajang. Namun kini, perayaan tersebut juga dirayakan oleh para wanita. Bahkan di China, beberapa universitas memiliki acara tersendiri untuk merayakan kejombloan mereka.
Rayakan Single Awareness Day. (Foto: Thinkstock Photos)
zoom-in-whitePerbesar
Rayakan Single Awareness Day. (Foto: Thinkstock Photos)
Banyak yang menceritakan bahwa Single Day ini awalnya berasal dari salah satu universitas di Nanjing, China, pada 1993 silam. Kala itu, empat mahasiswa pria yang tinggal di satu asrama kerap membicarakan bagaimana mereka bisa mendapatkan kekasih. Dari situ, muncul ide untuk membuat aktivitas pada tanggal 11 bulan 11. Sejak saat itu, aktivitas yang dilakukan pada 11/11 tersebar luas, bahkan hingga ke seluruh penjuru China dan beberapa negara lainnya seperti Korea dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Hari peringatan ini kemudian dimanfaatkan sebagai peluang bisnis oleh para pelaku bisnis online. Sebut saja grup perusahaan Alibaba, situs Tmall dan Taobao yang berhasil meraup keuntungan penjualan berbagai produk, termasuk makanan dan pakaian hingga US$ 3 juta atau Rp 4 miliar pada 2012 silam. Pada 2016 lalu, e-commerce Alibaba berhasil meraup Rp 241 miliar pada 11 November lalu.
Rupanya, Single Day juga dirayakan di Korea Selatan. Namun dengan kemasan yang sedikit berbeda, Pepero Day namanya. Setiap 11 November, mereka merayakan tradisi bertukar camilan stik bernama Pepero, camilan wafer berbentuk stik yang dilumuri cokelat, kacang almond, serta aneka topping lainnya. Tradisi ini dilakukan dengan harapan mereka akan tumbuh tinggi dan langsing, persis seperti angka 1.
Pepero Day vs Pocky Day (Foto: Instagram/@pockyindonesia @peperosg)
zoom-in-whitePerbesar
Pepero Day vs Pocky Day (Foto: Instagram/@pockyindonesia @peperosg)
Belgia juga sempat berpartisipasi merayakan Single Day. Namun respon yang diterima justru negatif. Hal itu karena 11 November merupakan hari penting dalam sejarah Belgia, yakni hari peringatan kematian pada Perang Dunia I.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, Single Day tidak terlalu umum dirayakan. Yang ada justru Harbolnas atau Hari Belanja Online Nasional yang tahun ini dimulai dari 11 November hingga 12 Desember selama 1 bulan penuh. Berbagai situs belanja online menawarkan potongan harga yang sangat menggiurkan. Tak tanggung-tanggung, bahkan hingga 90 persen.
Bagaimana pendapatmu tentang Single Day?