Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mengenal 2 Jenis Sunscreen, Mana yang Sering Kamu Pakai?
11 Januari 2017 17:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Sebagai orang yang hidup di negara tropis yang selalu disinari oleh sinar matahari, tentunya kamu familiar dengan yang namanya tabir surya alias sunscreen. Item tersebut biasanya dengan mudah bisa kamu jumpai di berbagai drugstore seperti Watsons, Guardian, dan Century.
ADVERTISEMENT
Sunscreen pada dasarnya berfungsi untuk melindungi kulit kamu dari sengatan dan radiasi dari sinar UVB dan UVA. UVA atau sinar ultra violet merupakan penyebab utama timbulnya keriput, garis halus tanda penuaan dini, dan flek hitam pada wajah. Bahkan jika seseorang terlalu banyak terkena paparan sinar UVA tanpa perlindungan, hal ini bisa menyebabkan kanker kulit. Menyeramkan, ya?
Sedangkan sinar UVB adalah penyebab utama kamu mengalami yang namanya kulit gosong dan hitam, atau lebih dikenal dengan terbakar sinar matahari.
Efek buruk yang disebabkan oleh dua kandungan pada sinar matahari inilah yang selama ini coba kita hindari dengan menggunakan krim tabir surya. Seberapa efektif tabir surya bisa melindungi kulit kamu, hal itu tergantung dari tinggi atau rendahnya kandungan Sun Protection Factor (SPF) yang ada dalam sunscreen. Makin tinggi kadar SPF, berarti makin tinggi kemampuan sunscreen dalam melindungi kulit kamu.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata sunscreen sendiri memiliki dua jenis, lho. Yaitu Chemical dan Physical Sunscreen. Pernah dengar? Kita bahas perbedaan keduanya, yuk.
Physical sunscreen adalah krim tabir surya yang mengandung mineral aktif seperti titanium dioksida dan zinc oksida. Fungsi dasarnya adalah melindungi kulit dari sinar matahari dengan cara menghalangi dan memantulkan sinar matahari pada permukaan kulit. Physical sunscreen biasanya bertekstur lebih kental, hingga berpotensi lebih tinggi untuk menyumbat pori-pori.
Physical sunscreen bekerja langsung menangkal sinar UVA dan UVB pada saat diaplikasikan pada permukaan kulit, jadi kamu tak perlu menunggu lama untuk merasakan efeknya. Namun kamu harus lebih berhati-hati saat mengenakan tabir surya jenis ini, karena lebih mudah terhapus dari permukaan kulit.
ADVERTISEMENT
Sedangkan chemical sunscreen berfungsi melindungi kulit kamu dengan cara menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi panas. Energi panas tersebut akan dilepaskan lewat permukaan kulit. Teksturnya jauh lebih encer dibanding physical, sehingga lebih gampang diserap oleh kulit.
Berbeda dengan physical, tabir surya jenis ini butuh waktu lebih lama untuk bisa diserap oleh kulit. Karena sifatnya yang menyerap dan memiliki kandungan alkohol, chemical biasanya bisa rentan menimbulkan reaksi alergi pada kulit perempuan. Semakin tinggi kandungan SPF yang ada dalam chemical sunscreen, makin tinggi pula kemungkinan kamu untuk mengalami reaksi alergi.
Secara keseluruhan, physical sunscreen lebih aman dan bisa ditoleransi oleh kulit sebagian besar perempuan. Namun kamu harus tahu bahwa tak ada satu pun tabir surya yang mampu meredam efek radiasi sinar matahari sepenuhnya. Meminimalisir kulit kamu dari paparan sinar matahari langsung adalah solusi terbaik dalam menangkal efek buruk pada kulit.
ADVERTISEMENT