Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mengenal Estée Lauder, Pebisnis Kecantikan Sukses Dunia
1 Mei 2018 12:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
“I never dreamed about success. I worked for it.” — Estée Lauder
ADVERTISEMENT
Jika bicara soal role model dan business women tersukses di dunia, nama Estée Lauder tak pernah luput untuk dimasukkan dalam daftar.
kumparanSTYLE (kumparan.com) pun yakin, bahwa sebagian besar dari Anda pasti familiar dan tak asing lagi dengan merek kosmetik yang satu ini. Saat memasuki department store di mal-mal besar, Anda dengan mudah dapat menemukan gerai Estée Lauder yang bersanding dengan merek kosmetik mewah lainnya.
Berdiri sejak 1946, Estée Lauder menjelma jadi salah satu raksasa kosmetik paling mahal di dunia. Sebagai brand yang laris diburu pecinta kecantikan, Estée Lauder Companies Inc. sukses menempati urutan delapan dalam daftar 10 merek kosmetik terkemuka versi Forbes .
Estée Lauder membawahi beberapa merek terkemuka lainnya. Seperti MAC Cosmetics, Clinique, Origins, La Mer, dan Too Faced.
ADVERTISEMENT
Sesuai namanya, Estée Lauder Companies Inc. didirikan oleh seorang perempuan bernama Estée Lauder di Queens, New York.
Masa Kecil
Pemilik nama asli Josephine Esther Mentzer ini sudah menunjukkan ketertarikan lebih terhadap dunia kecantikan sejak masih kecil.
Lauder kecil senang menyisir rambut dan bermain dengan kosmetik ibunya. Ibunya berdarah Hungaria, sedangkan ayahnya bernama Max, berasal dari Republik Ceko.
Ia amat senang mengoleskan krim pada wajahnya, sehingga rasa suka ini mendorong Lauder untuk belajar dan membuat krim kecantikan sendiri.
Sejak remaja, Estee Lauder dengan percaya diri berkeliling untuk menjual dan menjajakan sampel krim kecantikan buatannya sendiri ke salon-salon. Ia mempromosikan krim buatannya pada setiap perempuan yang sedang duduk menikmati perawatan mereka.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Lauder menamai krim tersebut dengan sebutan 'Jars of Hope'.
Selama bertahun-tahun, Lauder tak kenal lelah menggeluti bisnis kecantikan kecil-kecilan miliknya. Hingga ia menikahi Joseph H. Lauder, pengusaha garmen, pada 1930.
Sempat bercerai dan berpisah selama lima tahun, pasangan ini kembali menikah pada 1944 dan mendirikan Estée Lauder Cosmetics Inc. bersama. Perusahaan ini dimulai seadanya pada 1946, dengan hanya mengandalkan dapur bekas dari restoran yang tak lagi beroperasi.
Produk Pertama Estee Lauder
Bertahun-tahun merintis perusahaan, akhirnya Lauder mulai menuai kesuksesan. Ia berhasil mendapatkan order besar pertamanya senilai USD 800 atau Rp 11 jutaan dari Saks Fifth Avenue yang ingin membeli produknya.
Super-Rich All Purpose Creme, Skin Lotion, Creme Pack, dan Cleansing Oil merupakan empat produk pertama Estée Lauder. Lauder meramu formulanya bersama sang paman, yang merupakan seorang ahli kimia.
Pada 1953, Estée Lauder meluncurkan varian produk terbarunya, yaitu Youth Dew Product. Sabun mandi yang juga berfungsi sebagai parfum ini meledak dan sukses berat di pasaran. Dalam kurun 10 tahun, Estée Lauder berhasil melakukan ekspansi besar-besaran di pasar internasional.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, Estée Lauder bahkan sukses merambah ke ranah produk perawatan pria. Estée Lauder meluncurkan lini Aramis dan Clinique.
Menjadi Salah Perempuan Tersukses dan Terkaya di Dunia
Passion, kerja keras, dedikasi, dan perjuangan tak kenal lelah yang dilakukan Estée Lauder kini sukses menghantarkannya jadi salah satu perempuan terkaya di dunia. Dan kekayaan yang dihasilkan murni berasal dari usaha dan kerja kerasnya sendiri.
Estée Lauder pun naik kelas. Ia bergaul akrab dengan bangsawan dan elit dunia. Seperti mantan First Lady Amerika Serikat (FLOTUS) Nancy Reagan, aktris Grace Kelly yang jadi Putri Monaco, dan Duchess of Windsor Wallis Simpson.
27 tahun menjabat sebagai Presiden Direktur Estée Lauder Cosmetics Inc., akhirnya Lauder memutuskan untuk meletakkan jabatannya dan memilih bergerak di balik layar sebagai chairman.
Tak selalu bahagia, Estée Lauder sempat merasakan duka mendalam saat Joseph meninggal pada 1983. Saat itu, Leonard, putra sulungnya, mengambil alih tampuk kepemimpinan Estée Lauder. Sebagai wujud rasa dukanya, Estée Lauder mendirikan Institut Manajemen & Studi Internasional Joseph H. Lauder di Universitas Pennsylvania.
ADVERTISEMENT
Pada 1995, Estée Lauder memutuskan untuk mengubah status perusahaannya jadI perusahaan publik. Kala itu, perusahaan ini bernilai sekitar USD 2 milyar, atau setara dengan Rp 27,7 trilyun.
Semasa hidup, Estée Lauder dikenal dan dikagumi sebagai sosok inspiratif yang pantang menyerah dalam mewujudkan mimpi. Salah satu kalimat andalannya yang terkenal adalah 'never underestimate any woman’s desire for beauty'.
Masa tuanya ia dedikasikan sepenuhnya untuk amal. Estée Lauder pun berbagi kisah kesuksesan dalam autobiografi berjudul Estée: A Success Story, yang rilis pada 1985.
Estée Lauder meninggal pada 24 April 2004 akibat gagal jantung di kediamannya, New York.
Live Update