Mengenal Jenis Kimono sebagai Lambang Status Perkawinan

12 Maret 2019 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kimono. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kimono. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sejak Syahrini dan Reino Barack resmi menikah pada 27 Februari lalu di Masjid Tokyo Camii & Turkish Culture Center Jepang, mereka seolah tak henti-hentinya mengekspresikan momen kebahagiaan melalui Instagram. Hari demi hari, baik Syahrini maupun Reino sama-sama rutin mengunggah foto yang menampilkan momen kebersamaan mereka.
ADVERTISEMENT
Contohnya, pada Sabtu (9/3) silam, Syahrini mengunggah foto dirinya bersama Reino dalam balutan busana tradisional Jepang, kimono. Pelantun lagu 'Kau yang Memilih Aku' ini tampak mengenakan kimono hitam dengan motif bunga menawan. Tentu bukan hal aneh jika Syahrini dan Reino mengenakan kimono untuk foto pernikahan mereka, karena Reino sendiri merupakan keturunan Jepang.
Syahrini dan Reino Barack Foto: Instagram @princessyahrini
Secara harfiah, kimono sebenarnya memiliki arti baju--atau sesuatu yang dikenakan, dengan ki berarti pakai, dan mono berarti barang. Sebelum hadirnya pakaian modern atau pakaian Barat, perempuan di Jepang selalu mengenakan kimono untuk kegiatan mereka sehari-hari. Namun kini, kimono lebih sering dikenakan untuk kesempatan dan acara istimewa saja.
Kimono adalah pakaian yang spesial. Keindahan kimono tak hanya terlihat dari bentuk dan siluet khasnya saja. Nyatanya, kimono memiliki beragam jenis yang masing-masing sarat akan makna. Mulai dari kimono yang diperkenankan untuk perempuan yang sudah menikah saja, kimono untuk perempuan yang belum menikah, hingga kimono formal dan kasual.
Ilustrasi kimono. Foto: Shutterstock
Nilai dan peringkat kimono juga ditentukan oleh perbedaan dalam desain, bahan, dan pola. Selain itu, jumlah lambang keluarga pada garmen kimono merupakan faktor kunci dalam menentukan formalitas garmen. Setiap kimono memiliki makna, simbol dan isyarat yang terselubung. Perempuan bisa menunjukkan status perkawinan dan tingkat formalitas acara yang dihadiri lewat pemilihan jenis kimono tersebut.
ADVERTISEMENT
Apa saja jenis-jenis kimono yang biasa dipakai perempuan Jepang dan makna di baliknya? Berikut penjelasannya:
1. Tomesode
Secara harfiah, tomesode memiliki arti lengan yang ketat. Kimono jenis ini memiliki dua macam, kurotomesode yang berwarna hitam, dan irotomesode yang warna-warni. Tomesode adalah kimono paling formal dan berkelas dari segala jenis kimono untuk perempuan yang sudah menikah. Biasanya, kurotomesode dipakai untuk menghadiri resepsi pernikahan dan acara-acara yang sangat resmi. Sedangkan irotomesode dipakai untuk menghadiri acara yang tidak memperbolehkan tamu untuk datang memakai kurotomesode, misalnya resepsi di istana kaisar.
Karena biasa dikenakan oleh perempuan yang sudah menikah, lambang dan motifnya pun memiliki makna tersendiri. Untuk kurotomesode, tedapat lambang keluarga (kamon) di tiga tempat: di punggung, dada bagian atas (kanan/kiri), dan dua bagian belakang lengan (kanan/kiri). Kimono kurotomesode ini memiliki ciri khas dengan motif indah di bagian suso--bagian bawah sekitar kaki depan dan belakang.
ADVERTISEMENT
Lalu untuk irotomesode, motif disesuaikan dengan tingkat formalitas acara. Misalnya, pemakai bisa memilih jumlah lambang keluarga pada kain kimono, mulai dari satu, tiga, hingga lima buah untuk acara yang sangat formal. Sama halnya seperti kurotomesode, ciri khas irotomesode adalah motif indah pada bagian suso.
2. Homongi
Homongi atau houmongi memiliki arti harfiah baju untuk berkunjung. Kimono homongi adalah kimono formal yang boleh dikenakan perempuan yang sudah menikah dan belum menikah. Dilansir Tsunagu Japan, ciri khas homongi adalah motif yang tersebar di bagian bahu dan menjalar ke seluruh bagian kain depan dan belakang. Homongi biasa dipakai untuk menghadiri resepsi pernikahan, upacara minum teh, atau merayakan tahun baru.
Homongi juga seringkali jadi busana sebagai lambang untuk 'memulai hidup yang baru'. Biasanya, seorang ibu akan memberi anak perempuannya kimono homongi sebagai hadiah pernikahan. Homongi adalah salah satu kimono mewah dan berkelas setelah kimono tomesode.
ADVERTISEMENT
3. Furisode
Furisode dipakai oleh perempuan yang belum menikah. Secara harfiah, furisode memiliki arti 'lengan berayun' karena ukuran kain di bagian lengan yang lebar dan menjuntai ke bawah dengan panjang sekitar 100cm hingga 107cm. Furisode adalah kimono paling formal bagi perempuan yang belum menikah untuk digunakan dalam acara spesial seperti ulang tahun, pesta pernikahan, upacara wisuda, dan pesta jamuan teh.
Kimono jenis ini memiliki dekorasi dengan warna-warna bermotif yang memenuhi keseluruhan kimono. Semakin panjang bagian lengannya, maka akan dianggap semakin formal tampilannya. Dilansir Wonderful Japan WAttention, terdapat tiga jenis kimono furisode, yakni kofurisode dengan lengan pendek, chu-furisode dengan panjang lengan medium, dan ofurisode yang memiliki lengan menjuntai hingga lantai. Jenis furisode yang paling umum dipakai adalah ofurisode.
ADVERTISEMENT
4. Iromuji
Iromoji memiliki arti warna polos. Kimono tanpa corak ini bisa dipakai oleh perempuan yang sudah menikah dan belum menikah. Secara keseluruhan, iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga (kamon).
Sesuai dengan tingkat formalitas kimono, lambang keluarga bisa terdapat 1, 3, atau 5 tempat di bagian punggung, lengan, dan dada. Iromoji dibuat dari bahan tidak bermotif dan bahan-bahan berwarna lembut, merah jambu, biru muda, atau kuning muda dan lainnya.
5. Komon
Komon memiliki arti motif kecil. Kimono ini merupakan jenis kimono santai atau kasual yang bisa dikenakan oleh perempuan yang sudah menikah dan belum menikah.
Sesuai dengan namanya, kimono ini memiliki motif-motif mungil sederhana di sekelilingnya. Biasanya dikenakan untuk makan malam, bertemu dengan teman-teman, atau menonton pertunjukan di gedung. Kimono jenis ini adalah kimono yang umum dipakai oleh perempuan Jepang sebelum pakaian modern jadi populer.
ADVERTISEMENT
6. Yukata
Kimono yukata biasanya terbuat dari katun dan dikenakan untuk acara kasual santai di musim panas. Yukata ini bisa dibilang kimono paling informal dibanding jenis lainnya. Tak hanya itu, yukata juga populer dipakai turis saat berkunjung ke Jepang. Pemakaiannya pun terbilang lebih simpel dan mudah untuk dirawat dibandingkan dengan kimono lainnya.
7. Hikizuri
Dulu, kimono jenis hikizuri biasanya dipakai oleh perempuan-perempuan dengan status bangsawan. Secara harfiah, hikizuri memiliki arti rok yang menjuntai karena panjangnya. Kini, kimono hikizuri biasanya dipakai oleh penari tradisional, geisha, dan maiko. Biasanya ukurannya akan lebih panjang, lebar, dan memiliki motif meriah.
Ilustrasi kimono. Foto: Shutterstock
Sebenarnya, selain tujuh jenis kimono populer di atas, masih terdapat jenis-jenis kimono lainnya. Mulai dari Tsukesage, Tsumugi, Mofuku, Odori Katamigawari, Uchikake, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Melihat dari semua ciri-ciri kimono di atas, homongi kemungkinan adalah jenis kimono yang dikenakan oleh penyanyi Syahrini saat melakukan foto pra-wedding bersama sang kekasih--yang kini suaminya, Reino Barack di Jepang beberapa waktu lalu.
Kabarnya, kimono yang Syahrini pakai saat pra-wedding tersebut merupakan kimono pilihan sang ibu mertua, Reiko Sadiah Barack. Ia tampak anggun mengenakan kimono homongi berwarna hitam dengan detail obi ungu dan motif menyebar dari bahu ke beberapa bagian kimono di bawahnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang tampilan Syahrini mengenakan baju tradisional Jepang tersebut?