Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Mengenal Kale, Si Hijau yang Trend dalam Menu Diet
4 September 2018 12:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Ditengah tren gaya hidup sehat yang semakin membuncah, banyak orang yang berbondong-bondong berburu makanan yang rendah kalori, namun tinggi zat besi dan kaya antioksidan.
ADVERTISEMENT
Alhasil jenis sayuran hijau bernama kale , kini menjadi pilihan alternatif hidangan sayur yang lebih menyehatkan terutama bagi perempuan yang sedang diet.
Sayuran yang dijuluki 'the queen of greens' ini merupakan hidangan sayur yang sehat karena kandungannya yang luar biasa.
Secara nutrisi, kale memiliki kandungan yang sama dengan bayam, bit dan salada air. Tekstur daunnya yang renyah, warnanya yang cerah, serta rasanya yang manis dan segar adalah faktor yang membuat daun ini semakin digemari.
Dari segi pengolahan kale juga amat bervariasi, teksturnya yang tidak terlalu layu saat ditumis maupun disemur memberi efek crunchy saat dikonsumsi. Namun, cukup halus ketika dikonsumsi sebagai salad maupun jus segar dan smoothies.
Sedangkan untuk Anda yang suka ngemil, kale juga dapat diolah menjadi keripik. Cukup dengan hilangkan akar kale dari batagnya, potong sesuai selera, tumis dengan sedikit garam lada. Kemudian panggang pada suhu 200 derajat celcius selama 10 hingga 15 menit.
ADVERTISEMENT
Kandungan kale yang kaya akan antioxidant seperti vitamin C, beta carotene, kaempferol dan quercetin dipercaya dapat menangkal beragam penyakit. Tak heran kale dikenal sebagai superfood karena nutrisinya. Tercatat kale memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan diantaranya yakni:
1. Kaya akan antioksidan
Kale mengandung vitamin C, beta-karoten, kaempferol dan quercetin. Sebagai hasil dari kandungan antioksidan yang tinggi kale adalah salah satu sayuran dengan ORAC (Oxygen, Radical, Absorbance Capacity) tertinggi.
Alhasil dengan mengkonsumsi kale dapat secara ampuh menangkis radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.
2. Rendah kalori, tinggi serat dan tidak mengandung lemak
Bagi Anda yang sedang menjalani program diet, kale pilihan yang tepat untuk menjadi alternatif asupan. Karena dalam satu cup daun Kale hanya terdapat 36 kalori, 0 gram lemak namun mengandung 5 gram serat.
ADVERTISEMENT
3. Tinggi sulfur, baik untuk proses detoksifikasi tubuh
Sulfur berperan penting dalam membantu kerja antioksidan yang bernama glutathione. Tanpa sulfur,antioksidan tersebut tidak aktif. Dan sulfur adalah zat yang diperlukan tubuh untuk proses detoksifikasi dengan mengaktifkan antioksidan alami.
4. Tinggi zat besi, alternatif bagi Anda para vegetarian
Salah satu hal yang membuat daun kale begitu diburu adalah karena tingginya kandungan zat besi. Bahkan per kalorinya, kale mengandung zat besi lebih banyak dari pada daging.
Perlu diketahui, zat besi sangat penting untuk memelihara kesehatan sel darah merah dan mampu mendukung pertumbuhan sel. Tak heran, kale menjadi alternatif asupan zat besi yang sangat baik bagi para vegetarian.
5. Kaya serat, baik untuk pencernaan
ADVERTISEMENT
Kale merupakan sayuran yang sangat tinggi serat, namun memiliki kadar kalori yang rendah dan kandungan lemak yang sedikit sehingga baik untuk pencernaan.
6. Dapat menangkal kanker
Kandungan vitamin K, karotenoid, dan flavonoid yang terkandung pada kale diperlukan untuk mencenggah serangan dari berbagai jenis kanker. Tak hanya itu, kandungan vitamin K pada kale juga dapat mengurangi kemungkinan terserang Alzheimer
7. Meningkatkan kinerja otak
Kandungan flavonoid dan zat besi pada kale dapat mengurangi risiko stroke dan membantu membawa oksigen ke semua sela dalam tubuh. Menurut University of Maryland Medical Center bahwa omega-3 asam lemak yang ditemukan dalam kale dapat meningkatkan memori otak, fungsi, dan kinerja secara keseluruhan.
Namun, di samping ragam manfaat kale yang bermanfaat bagi tubuh, perlu diingat, jangan mengkonsumsi kale secara berlebih karena dapat menyebabkan kembung, gas, dan sembelit.
ADVERTISEMENT
Selain itu bagi Anda yang memiliki masalah pada kelenjar gondok sebaiknya tidak mengkonsumsinya terlalu banyak karena dapat memberi efek buruk pada fungsi kelenjar gondok.
Hal ini karena kale diklasifikasikan sebagai makanan goitrogenic, yang artinya mengandung zat yang dapat membuat kelenjar gondok membesar, secara khusus senyawa tiosianat yang jika dalam kuantitas besar dapat mengganggu penyerapan yodium.