Meski Bermanfaat, Minyak Kanola Juga Bisa Berbahaya Bagi Tubuh

10 Desember 2017 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Minyak Kanola (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Minyak Kanola (Foto: Thinstock)
ADVERTISEMENT
Selain minyak zaitun, ternyata ada satu minyak yang tak kalah sehat yaitu minyak kanola. Terbuat dari biji bunga kanola yang rendah lemak jenuh, minyak kanola kaya akan Omega 3.
ADVERTISEMENT
Kedua kandungan tersebut berguna untuk membantu mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Meski berkhasiat, minyak kanola juga dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh.
Dilansir Medical News Today, peneliti menemukan bahwa makanan yang mengandung banyak minyak kanola justru bisa memperburuk ingatan pada penderita Alzheimer. Tak hanya menganggu ingatan saja, minyak kanola juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan pada mereka.
Untuk membuktikan hipotesanya, Dr Domenico Praticò, peneliti senior dari Temple University di Philadelphia, Pennsylvania beserta rekan-rekannya baru-baru ini melaporkan hasil penelitiannya melalui jurnal Scientific Reports. Mereka mencari tahu lebih banyak tentang bagaimana minyak kanola mempengaruhi kesehatan otak.
Ilustrasi Alzheimer (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Alzheimer (Foto: Thinstock)
Penelitian ini menggunakan tikus penderita alzheimer sebagai media penelitian. Selama enam bulan lamanya, mereka meneliti bagaimana minyak kanola bisa mempengaruhi patologi penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Tikus yang digunakan lantas dibagi menjadi dua kelompok. Makanan yang diberikan pun berbeda. Para tikus di kelompok pertama diberi makanan yang sudah disiram dua sendok teh minyak kanola, dan kelompok lainnya diberi makanan normal. Kedua kelompok kemudian dipantau selama enam bulan.
Dan hasilnya, tikus yang diberi makanan dengan minyak kanola mengalami kerusakan memori otak yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan tikus yang diberi makanan normal. Selain itu, para tikus tersebut juga mengalami kenaikan berat badan.
Menariknya, tikus yang diberi minyak ini menunjukkan penurunan dalam bentuk amiloid beta yang disebut 1-40, struktur yang bertanggung jawab pada komunikasi antara sel otak. Para peneliti juga mencatat bahwa pengurangan amiloid-beta 1-40 dapat menyebabkan peningkatan amiloid-beta 1-42, fragmen protein yang bisa memperburuk keadaan otak secara besar-besaran.
ADVERTISEMENT
"Perubahan rasio ini menghasilkan kerusakan neuron yang cukup besar, penurunan kontak saraf, dan juga gangguan memori," jelas Dr Praticò.
Berdasarkan hasil ini, para peneliti berspekulasi bahwa konsumsi minyak kanola dengan jangka panjang tidak menyehatkan, justru akan memperburuk kesehatan otak. Meski minyak kanola kaya akan kandungan yang baik, namun disarankan untuk tidak berlebihan dalam mengkonsumnsinya.
Kedepannya, para peneliti akan berencana untuk melakukan studi ini lebih lanjut untuk menentukan berapa lama minyak kanola dapat menimbulkan efek buruk bagi tubuh.