Papua Designs: Komunitas Pemberdayaan Perempuan Papua Melalui Seni

13 Mei 2018 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mama-mama anggota Papua Design (Foto: Papua Design)
zoom-in-whitePerbesar
Mama-mama anggota Papua Design (Foto: Papua Design)
ADVERTISEMENT
Jika Anda berkunjung ke Sorong, Papua, coba untuk singgah di Papua Designs, sebuah pusat kesenian yang berangggotakan sejumlah perempuan lokal, atau sering disebut mama-mama Papua- yang memiliki bakat dan minat tinggi terhadap seni.
ADVERTISEMENT
Berdiri pada tahun 2017, Papua Designs adalah sebuah komunitas seni dan program pemberdayaan perempuan yang dipimpin oleh seorang perempuan bernama Maria Kuhn. Di komunitas seni yang berlokasi di Jalan Puncak Arfak no 8, Sorong ini, para Mama yang berasal dari desa setempat memproduksi berbagai karya seni yang sarat dengan motif-motif khas Papua. Syal cantik dengan motif tulisan tangan adalah salah satu karya menarik dari Mama-mama ini.
Sebelum bekerja bersama perempuan Papua untuk mengembangkan Papua Designs, Maria Kuhn bekerja dengan pusat seni aborigin di Northern Territory, Australia. Sekitar 20 tahun lalu, Maria sudah pernah bekunjung dan tinggal di Papua.
“Papua Designs merupakan program pemberdayaan perempuan melalui seni dan pendekatan yang unik untuk memberikan kesempatan pada perempuan lokal bersama-sama dalam lingkungan yang mendukung di mana mereka bisa mengeksplor kreativitas mereka,” ungkap Maria melalui wawancara email dengan kumparanSTYLE (kumparan.com)
ADVERTISEMENT
Pengalamannya di komunitas seni membuat Maria dapat melihat potensi besar untuk mengembangkan komunitas serupa di Sorong. “ Area ini memiliki keunikan, begitupun dengan masyarakat dan budayanya,” ujar Maria. Ia juga melihat adanya pertumbuhan pasar turis di Sorong yang bisa menjadi wadah bagi proyek ini.
Maria mengungkapkan bahwa anggota Papua Designs yang terdiri dari perempuan dari area Sorong ini memperlihatkan bakat seni dalam memilih warna, keseimbangan dan kemampuan mereka menggambar motif dari memori mereka. “Saat ini kami mencari anggota dari Moi, suku asli dari Sorong,” cerita Maria.
Mama-mama anggota Papua Design (Foto: Papua Design)
zoom-in-whitePerbesar
Mama-mama anggota Papua Design (Foto: Papua Design)
Latar belakang anggota Papua Designs yang beragam, membuat mereka juga memiliki ragam cerita yang menggugah. “Semakin kami bicara dan mengenal lebih dekat, semakin saya melihat tantangan yang para perempuan ini hadapi, sekaligus kekuatan yang mereka miliki,” tutur Maria.
ADVERTISEMENT
Bagi para perempuan ini, pusat seni Papua Designs menjadi tempat bagi mereka untuk mengembalikan energi, dan lebih jauh lagi untuk saling berbagai nasihat atau saran dan dukungan
Ada setidaknya 4 orang perempuan yang bekerja aktif di sore hari. Pengaturan waktu seperti ini memungkinkan pada seniman ini tetap dapat menjaga anak-anak mereka sambil bekerja dan terus belajar membangun bisnis kecil.
Salah satu dari anggota Papua Designs bernama Florida Reba. Ia telah bergabung dengan Papua Design sejak lama. Ia berasal dari Serui, sebuah pulau kecil dekat Biak. Menurut Maria, Florida merupakan seniman berbakat dan ia juga mengasuh keluarga besarnya sambil berbisnis katering.
Sementara itu Letfina Dewi yang berasal dari Ayamaru adalah seorang single mother. Seringkali ia harus berjalan sangat jauh untuk mendapatkan buah dan sayur yang nantinya ia jual di pasar malam setelah berkarya di Papua Designs. “Ia biasanya mencetak motif dan melukis di pusat seni,” ungkap Maria.
Proses kerja kreasi karya seni di Papua Design (Foto: Papua Design)
zoom-in-whitePerbesar
Proses kerja kreasi karya seni di Papua Design (Foto: Papua Design)
Dengan dukungan pembiayaan dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Papua Designs sudah dapat membeli beberapa peralatan yang memungkinkan mereka untuk berlatih melalui komputer dan layar televisi mengenai subjek-subjek yang mereka minati. Mereka bisa belajar mengenai bagaimana memasak makanan lebih sehat, tentang pemasaran melalui media sosial, tentang menjahit bahkan belajar bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
“Kami juga berdiskusi mengenai pengaturan keuangan, perencanaan keuangan dan segera membuka akun tabungan kami untuk persiapan keadaan yang sulit,” jelas Maria.