Perlukah Memeriksa Keputihan ke Dokter?

13 Maret 2019 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita sedang berfikir. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita sedang berfikir. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Perempuan memang dikenal dengan perawatannya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dari mulai rambut, kulit, wajah hingga kuku harus dirawat agar penampilan semakin cantik dan bersih.
ADVERTISEMENT
Tetapi itu baru perawatan dari luar saja dan banyak perempuan yang kadang jadi lupa dengan perawatan tubuh bagian dalam, padahal itu sama pentingnya, bahkan kadang lebih penting. Salah satu yang penting dirawat adalah organ vital atau organ kewanitaan yang cukup sensitif. Merawat dan membersihkannya pun harus telaten supaya tidak menimbulkan jamur yang menyebabkan keputihan.
Keputihan atau yang dikenal dengan istilah flour albus atau leukorea merupakan cairan bening yang keluar dari vagina. Biasanya keputihan ini mulai muncul pada usia produktif, jika sudah menopause keputihan akan jarang sekali muncul.
Walaupun munculnya keputihan adalah hal yang normal, bukan berarti Anda boleh tidak memperhatikannya. Justru keputihan bisa menjadi tanda sehat atau tidaknya organ kewanitaan kita.
ADVERTISEMENT
Penyebab keputihan biasanya muncul karena dipengaruhi oleh hormon dan gaya hidup. Keputihan hormon datang ketika Anda memasuki masa subur, atau sebelum dan sesudah masa menstruasi.
Sedangkan penyebab dari gaya hidup, salah satu penyebabnya adalah ketika Anda sering menggunakan celana dalam yang tidak menyerap keringat sehingga membuat vagina dan area sekitarnya menjadi lembap.
Ilustrasi keputihan Foto: Shutterstock
Tidak itu saja, faktor psikis seperti stres dan kelelahan juga bisa memicu timbulnya keputihan, diantaranya adalah penyakit diabetes, hingga penyakit menular seksual.
Menurut dr.Rina Mufriyanti SpKK, penting sekali untuk memperhatikan keputihan. Sebab keputihan memiliki dua jenis, yaitu normal dan tidak normal. Keputihan normal atau fisiologis biasanya berupa lendir bening yang keluar saat sebelum atau sesudah haid. Sedangkan untuk patologis atau keputihan tidak normal merupakan keputihan abnormal yang disebabkan oleh bakteri, jamur ataupun virus.
ADVERTISEMENT
"Kalau fluor albus patologis ini yang abnormal biasanya sudah disertai atau disebabkan oleh bakteri, jamur, ataupun virus. Biasanya fluor albus patologis ini menimbulkan keluhan bagi pasien," ucap Rina saat dihubungi kumparan.
Jika tekstur keputihan Anda berwarna putih susu, kekuningan bahkan sudah agak kehijauan dan mengeluarkan bau tidak sedap, sebaiknya Anda periksakan ke dokter. Bisa saja itu disebabkan oleh bakteri atau jamur, tapi juga bisa karena virus tertentu.
Walaupun sebenarnya tidak semua keputihan berbahaya, seperti jenis fisiologis, namun saat Anda sudah merasa tidak nyaman dengan keputihan, jangan didiamkan terlalu lama. Hal ini bisa mengakibatkan bakteri atau jamur keputihan dapat naik ke dalam vagina dan memicu komplikasi seperti infeksi saluran kencing hingga radang panggul.
ADVERTISEMENT
“Kalau warna keputihan sudah makin kental kehijauan, baunya amis, gatal, sudah mengganggu kenyamanan pokoknya. Itu sudah harus dikonsulkan ke dokter,” pungkas Rina.