Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Satu Lagi Ajang Fashion Muslim Digelar di Amerika Serikat
1 Agustus 2018 18:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Hajatan berbusana santun atau disebut busana modest, Jakarta Modest Fashion Week 2018 baru saja usai digelar di Jakarta. Merupakan kali pertama 'Modest Fashion Week' berskala internasional ini digelar di Indonesia, setelah sebelumnya, sukses digelar di Istanbul, London dan Dubai.
ADVERTISEMENT
Untuk skala lokal, ajang festival mode muslim dan busana modest ini telah digelar di Jakarta beberapa kali, diantaranya Muslim Fashion Festival (MUFFEST) yang digelar April 2018 kemarin hingga Hijup Ramadan Festival yang juga menghadirkan jajaran fashion muslim Juni lalu.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren fashion modest wear memang tengah digandrungi oleh para pecinta fashion. Tak hanya di Indonesia, 'demam' modest fashion ini juga melanda secara global. Bahkan dalam ajang fashion dunia seperti New York Fashion Week, juga menghadirkan beberapa koleksi modest wear. Tercatat dua desainer kebanggan Indonesia yakni Vivi Zubedi dan Dian Pelangi turut berpartisipasi dalam ajang fashion bergengsi tersebut.
Di negara-negara Barat seperti Amerika dan Eropa, tumbuhnya fashion blogger muslim turut mempengaruhi fenomena fashion muslim ini. Dina Toki-O dan Ascia Akf adalah salah satu contoh muslim fashion blogger yang berpengaruh. Selain mengunggah gambar yang menyiratkan penampilan sehari-hari, mereka juga mengisi konten media sosial mereka dengan cara-cara mengenakan hijab serta turban.

Muna Abu Sulayman, presenter televisi internasional pertama asal Saudi Arabia berkata bahwa dunia Barat baru saja mengenal fenomena modest wear atau muslim fashion yang sebenarnya telah tumbuh di Asia selama beberapa tahun lalu. Salah satu bentuknya adalah adanya 'jatah' bagi desainer busana muslim dalam perhelatan mode seperti London Fashion Week dan New York Fashion Week.
ADVERTISEMENT
Bahkan dari laporan The Global Islamic Economy yang dilakukan pada 2014-2015 mengindikasikan adanya perkembangan konsumen muslim dalam konsumsi busana dan sepatu, dari USD 266 miliar pada 2013 menjadi USD 488 miliar di tahun 2019. Perkembangan tersebut terjadi di sejumlah negara di Asia seperti Cina dan Jepang.
Brand-brand kenamaan dunia pun turut menghadirkan koleksi modest. Ada luxury fashion Dolce & Gabbana yang meluncurkan koleksi modest, ada juga DKNY,Tommy Hilfiger hingga H&M yang menampilkan model Mariah Idrissi di 2015 dan Uniqlo yang berkolaborasi dengan desainer muslim Hana Tajima untuk koleksi spesialnya.
Pameran Muslim Fashion di San Fransisco, AS
Tak hanya dalam bentuk pekan fashion, berbagai format ajang perayaan mode muslim pun terus dibentuk. September 2018 mendatang, Museum Seni Rupa de Young San Francisco, California, Amerika Serikat akan menggelar pameran muslim fashion pertamanya.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan gagasan dari Max Hollein, direktur museum seni tersebut. Mengutip Vogue Arabia, pameran bertajuk ‘Contemporary Muslim Fashions' akan menjadi pameran terbesar yang akan Hollein garap sejak ia menjabat di museum seni rupa de Young sejak 2016 silam.
Pameran tersebut akan berlangsung sejak 22 September hingga 6 Januari 2019 mendatang menghadirkan ragam fashion muslim yang akan dipresentasikan oleh desainer muslim dunia seperti Iman Aldebe, Hussein Chalayan, Dolce & Gabbana, dan juga Dian Pelangi dari Indonesia.

Eksplorasi ragam streetwear dan sportwear dengan sentuhan muslim fashion yang inovatif serta koleksi busana tradisional muslim juga akan turut dipamerkan selama enam bulan ke depan.
Max Hollein menjelaskan bahwa salah satu tujuan pameran tersebut adalah untuk mematahkan stereotip yang seringkali keliru memandang perempuan muslim dalam fashion.
ADVERTISEMENT
"‘Contemporary Muslim Fashions’ adalah ajang eksplorasi tentang bagaimana gaya berbusana seorang muslim. Pameran ini menghadirkan sejarah panjang terkait fashion muslim yang tidak biasa. Melalui pameran ini juga dapat diamati bagaimana dinamika politik, sosial, dan pemahaman budaya yang kerap kali disalahartikan dalam memandang seorang muslim," terang Max Hollein.

Ragam koleksi yang dipamerkan akan berkisar dari koleksi kaftan Idul Fitri dan Ramadhan oleh Oscar de la Renta hingga abaya high-end karya perancang Franco-Aljazair, Faiza Bouguessa. Mashael Alrajhi dan Wadha Al Hajri juga merupakan salah satu desainer yang cukup disorot dalam pameran tersebut.
Pameran ini dikurasi oleh Jill D'Alessandro, selaku kurator yang bertanggung jawab atas Seni Kostum dan Tekstil di Museum Seni Rupa, dan kurator Kostum dan Tekstil Laura L. Camerlengo.
ADVERTISEMENT
Ajang ini memperlihatkan bahwa warga dunia makin terbiasa dan makin tertarik dengan eksplorasi gaya fashion muslim.