Scarlett Johansson: Paparazi Bisa Membuat Kasus Putri Diana Terulang

11 April 2019 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Scarlett Johansson  Foto: Brendan McDermid/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Scarlett Johansson Foto: Brendan McDermid/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sebagai selebriti papan atas Hollywood, Scarlett Johansson sudah 'khatam' dengan ulah paparazi yang sering mengusik dan mengambil potret kehidupan pribadinya. Namun, kejadian yang baru saja dialaminya beberapa hari lalu, membuatnya jengah dan merasa harus menyuarakan isu serius tentang paparazi tersebut.
ADVERTISEMENT
Semua berawal saat Scarlett menuntaskan penampilannya untuk promo film 'Avengers: Endgame' di program televisi Jimmy Kimmel Live. Dalam perjalanan pulang, aktris berusia 34 tahun ini diikuti oleh lima mobil paparazi yang menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi, hingga berani menerobos lampu merah hanya untuk mengetahui detail tempat tinggal Scarlett.
Dilansir The Guardian, Scarlett menyampaikan, bahwa kebiasaan paparazi 'kejar-mengejar' selebriti bisa membahayakan nyawa pejalan kaki dan pengemudi lainnya. Ia pun menegaskan, situasi seperti ini seolah 'bermain api' sebelum akhirnya terdapat orang lain yang terluka parah dan terbunuh seperti yang terjadi pada mendiang Putri Diana.
Scarlett Johansson Foto: Dok. REUTERS/Kyle Grillot
"Paparazi secara konsistem berusaha keras menguntit dan mengganggu orang-orang yang mereka potret. Bahkan, setelah kematian tragis Putri Diana, undang-undang tidak pernah diubah untuk melindungi korban dari paparazi yang tak mematuhi hukum," ungkap Scarlett Johansson dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
Untuk melindungi dirinya dari kejaran paparazi, Scarlett pun menyambangi kantor polisi. Meski demikian, tidak ada laporan kejahatan yang Scarlett laporkan. Kabarnya, ia hanya sedikit ketakutan atas peristiwa dikejar mobil paparazi tersebut.
"Perempuan di Amerika Serikat sering dibuntuti, dilecehkan, dan ketakutan. Sehingga, hukum universal untuk mengatasi penguntitan ini harus berada di garis terdepan diskusi hukum," tambah Scarlett Johansson.
Scarlet di premiere Ghost in the Shell Foto: Mike Segar
Ini bukan kali pertama Scarlett berurusan dengan privasi hidupnya. Pada 2011 silam, foto-foto telanjang yang dikirimkan Scarlett kepada mantan suaminya, Ryan Reynolds, diretas dan diterbitkan secara online. Untungnya, FBI berhasil menangkap peretas tersebut yang kemudian dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.
Lalu tiga tahun kemudian, Scarlett berhasil memenangkan gugatan tehadap penerbit Prancis, setelah pernyataan fitnah tentang hubungan dan kehidupan pribadinya yang diterbitkan dalam novel berjudul The First Thing We Look At.
ADVERTISEMENT
Peran Scarlett Johansson sebagai Black Widow dalam film-film Avengers telah berkontribusi besar pada statusnya sebagai aktor perempuan terlaris sepanjang masa di Amerika Utara. Pada tahun 2018, majalah Forbes menamainya sebagai aktor perempuan dengan bayaran terbaik di dunia, menghasilkan lebih dari 40 juta dolar AS atau yang setara dengan Rp 570 miliar.