Senandung Nusantara, Karya IKAT Indonesia yang Tampil di London

17 Februari 2019 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi IKAT Indonesia yang dipamerkan di Indonesian Cultural Late, di London, Inggris. Foto: Dok. IKAT Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi IKAT Indonesia yang dipamerkan di Indonesian Cultural Late, di London, Inggris. Foto: Dok. IKAT Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terkenal dengan koleksi fashion yang selalu mengangkat keindahan kain khas Tanah Air, IKAT Indonesia berkesempatan untuk memamerkan karya terbarunya di London pada Jumat (15/2).
ADVERTISEMENT
Acara tersebut merupakan bagian dari gelaran Indonesian Cultural Late, sebuah ajang yang dibuat oleh Bekraf dan Komite Buku Nasional untuk mempromosikan Indonesia sebagai Market Focus Country di London Book Fair 2019 pada 12 -14 Maret 2019 di Olympia, London.
Pada kesempatan ini, Didiet Maulana sebagai Creative Director dari IKAT menghadirkan 12 koleksi busana perempuan dan pria bertajuk Senandung Nusantara. Sebuah konsep rancangan yang terinspirasi dari keberagaman kekayaan produk kain khas Indonesia yang memiliki beragam corak.
Lewat tangan hangat Didiet, kain-kain khas dari Denpasar, Klaten, Kediri, dan Sumba disulap menjadi busana-busana modern. Hadir dengan siluet yang memberikan ruang untuk bergerak, rangkaian koleksi Senandung Nusantara akan sangat nyaman dikenakan saat bepergian. Koleksi ini sangat cocok untuk masyarakat urban yang memiliki kehidupan dinamis.
ADVERTISEMENT
"Kain-kain yang kami pilih bertujuan untuk menggambarkan keberagaman di Indonesia. Selain itu, kami melihat beberapa daerah asal dari kain-kain ini sedang menjadi destinasi wisata. Hal ini berkaitan dengan presentasi kali ini yang membahas posisi Indonesia sebagai market focus country di London Book Fair 2019, maka dari itu kami tidak hanya memamerkan koleksi, tetapi juga membawa misi untuk pengenalan budaya," tutur Didiet Maulana kepada kumparanSTYLE.
Koleksi IKAT Indonesia yang dipamerkan di Indonesian Cultural Late, di London, Inggris. Foto: Dok. IKAT Indonesia
Jika biasanya busana IKAT hadir dalam warna yang soft, maka kali ini koleksinya justru didominasi oleh warna-warna berani seperti merah maroon, coklat, kuning, dan hijau.
Hadir pula beberapa busana dengan tampilan cukup edgy, seperti jaket dan blazer yang dipadukan dengan bralette, flare pants, dan aksesoris choker corsage dari bahan tenun Ikat dan kaos kaki jumputan yang dibuat sendiri. Tampilan kuat ini dilengkapi dengan dalaman rok berbahan tulle untuk memberikan sedikit kesan feminin.
ADVERTISEMENT
Dalam menampilkan karyanya, IKAT Indonesia berkolaborasi dengan Yudith Kindangen sebagai stylist, serta Asuka Fukuda dan Moe Mukai, makeup artist dan penata rambut dari Jepang. Ketiganya mampu menghasilkan tata busana, riasan, dan gaya rambut yang minimalis dan sharp.
Koleksi IKAT Indonesia yang dipamerkan di Indonesian Cultural Late, di London, Inggris. Foto: Dok. IKAT Indonesia
Turut hadir Wiwied Muljana, model senior yang memperagakan beberapa koleksi dari IKAT Indonesia di Indonesian Cultural Late.
Selain memamerkan koleksi fashion, Didiet Maulana juga memperkenalkan bukunya yang berjudul Kisah Kebaya. Sebuah karya tulisan pertama Didiet yang berisi tentang hasil riset Didiet selama enam tahun dalam mempelajari sejarah kebaya dan modifikasinya. Dalam buku ini juga memuat foto, kumpulan puisi karya Didiet Maulana, dan juga cara tepat memadupadankan kebaya.
Rencananya buku tersebut akan dirilis dalam ajang London Book Fair pada Maret 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT