Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sentuhan Karl Lagerfeld pada 5 Koleksi Ikonis Chanel
21 Februari 2019 12:40 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam ucapan bela sungkawa yang disampaikan oleh The House of Chanel atas kepergian Karl Lagerfeld , rumah mode ini menyebutkan bahwa Karl Lagerfeld merupakan sosok kreatif yang mampu 'menghidupkan' kembali berbagai koleksi dari Gabrielle 'Coco' Chanel.
ADVERTISEMENT
Karl Lagerfeld berhasil memberikan nyawa baru pada gaun hitam, tweeds, sepatu Two Tone, tas quilted, dan costume jewelry yang menjadi ciri khas kreasi Coco Chanel. Karl memberikan sentuhan kontemporer pada koleksi klasik yang mampu membuat setiap baju, tas, sepatu hingga perhiasan menjadi lebih elegan dan berkelas.
Meski sempat menuai cemoohan karena dianggap hanya bisa meniru koleksi Coco Chanel, Karl Lagerfeld menanggapinya dengan santai, "Apa yang saya lakukan akan dibenci oleh Coco. Label ini memiliki sebuah citra, dan itu menjadi wewenang saya untuk mengubahnya. Saya melakukan apa yang tidak pernah ia lakukan. Saya harus menemukan ciri khas saya. Saya merubah bagaimana Chanel sebelumnya menjadi sesuatu yang seharusnya terjadi, dan mengubah yang sudah ada menjadi sesuatu yang lain."
ADVERTISEMENT
Karl Lagerfeld juga mengatakan yang membuat Chanel tenggelam adalah tak adanya keberanian dari Coco Chanel untuk mengikuti tren yang telah berkembang. Oleh karena itu, semasa menjabat menjadi creative director Chanel, Karl Lagerfeld mengerahkan semua kemampuannya menghidupkan kembali koleksi klasik Coco Chanel melalui sentuhan baru yang lebih modern dan berani. Hal tersebut tampak dalam 5 koleksi klasik Coco Chanel yang tampil lebih modern di tangan Karl Lagerfeld
1. Tweed Jacket
Bahan tweed sudah diproduksi oleh Chanel sejak tahun 1924 di sebuah pabrik di Skotlandia dan menjadi signature Chanel. Awalnya Coco Chanel hanya membuat sebuah jaket yang kemudian hingga saat ini berkembang dalam berbagai bentuk. Di tangan Karl Lagerfeld, tweeds ia buat menjadi gaun, celana, jump suit, bahan untuk tas, topi, hingga aksesori.
ADVERTISEMENT
Karl Lagerfeld juga berani memadukan tweeds dengan bahan tulle, bulu-bulu, renda, diberi aksen ruffle, berpotongan lebih sharp dalam bentuk coat, dan masih banyak lagi.
2. Sepatu two-tone
Pada tahun 1957, Chanel memperkenalkan sebuah sepatu baru yang disebut dengan Two Tone. Sebuah sepatu yang hadir dalam dua warna, yaitu nude dan hitam di bagian ujung. Sepatu tersebut menuai banyak pujian, banyak media menyebutnya sebagai sepatu Cinderella terbaru. Sedangkan Coco sendiri menganggapnya sebagai sentuhan elegan dalam sebuah penampilan.
Sepatu yang memiliki dua warna ini didesain untuk membuat kaki Anda terlihat lebih panjang dan memberikan ilusi optik yang dapat membuat kaki tampak lebih kecil.
Ketika Karl Lagerfeld bekerja untuk Chanel, ia memberikan sentuhan kontemporari pada Two Tone shoes ini. Pada debut pertamanya di Spring/ Summer 1994, ia mengubah warna dasar sepatu Two Tone menjadi hitam dan putih. Ia juga menghadirkannya dalam berbagai model, mulai dari boots, dan bentuk terbarunya adalah model riding boots yang ditampilkan pada koleksi Paris-Salzburg Métiers d’art 2014.
ADVERTISEMENT
3. Tas quilted
Tas quilted dari Chanel atau yang dikenal dengan nama Quilted 2.55 bag pertama kali dibuat oleh Coco Chanel pada tahun 1955. Nama 2.55 pun berasal dari bulan kelahiran Coco, yaitu Februari dan tahun pembuatannya. Dikutip dari Glamour, Coco membuat shoulder bag ini karena ia lelah membawa tas di tangan. Ia pun kemudian menciptakan terobosan baru dengan memberikan strap rantai yang hingga kini berhasil menjadi tas klasik sepanjang masa.
Setelah kedatangan Karl Lagerfeld di Chanel tahun 1983, tas tersebut kemudian disebut dengan Classic Flap bag. Dengan desain yang masih sama, desainer asal Jerman ini hanya menambahkan logo double C yang ikonis (interlocking CC logo). Modifikasi tersebut ternyata mampu meningkatkan penjualan tas.
ADVERTISEMENT
4. Little Black Dress
Sejak berabad-abad lalu, gaun hitam hanya digunakan saat pemakaman atau saat berkabung. Tetapi pada tahun 1926 Coco Chanel mengubah imej tersebut dengan menciptakan koleksi little black dress yang dibuat untuk perempuan yang ingin tampil stylish.
Ia membuat gaun yang elegan, berwarna netral, timeless, dan versatile. Rancangan tersebut hingga saat ini berhasil menjadi salah satu ikon dalam dunia mode.
Awalnya gaun hitam ini dibuat sepanjang betis dan berpotongan lurus. Ketika Karl Lagerfeld menjadi creative director dari Chanel, gaun yang mendapat sebutan LBD (little black dress( ini mulai mendapatkan modifikasi yang lebih modern. Kini, LBD yang klasik hadir dalam berbagai model dan dipadukan dengan beragam aksen, seperti ruffle, fur, atau dengan emblishment yang membuatnya tampak lebih elegan.
ADVERTISEMENT
5. Aksesori mutiara
Tahun 1920an, Gabrielle 'Coco' Chanel berkolaborasi dengan desainer perhiasan untuk menciptakan koleksi yang memadukan antara perhiasan asli dengan buatan. Lebih tepatnya mutiara dan perhiasan yang terbuat dari emas atau metal.
Dikutip dari Harper's Bazaar Malaysia, Coco mengatakan, "Costume jewelry tidak dibuat untuk memberikan gairah pada seseorang. Itu harus tetap menjadi ornamen dan hiburan."
Sejak saat itu, costume jewelry tak pernah lepas dari koleksi-koleksi Chanel. Dalam setiap fashion show, baju-baju ikonis akan selalu dipadukan dengan beragam perhiasan buatan yang membuat tampilan menjadi klasik dan elegan.
Dengan adanya Karl Lagerfeld di Chanel, perhiasan-perhiasan tersebut jadi lebih memiliki statement karena kehadiran logo interlocking CC. Logo tersebut telah menjadi branding yang kuat dan hadir dalam semua koleksi. Mulai dari kalung, gelang, bros, anting, hingga penjepit rambut. Untuk tetap menghormati Coco Chanel, rumah mode asal Paris ini hingga sekarang tetap bekerja sama dengan berbagai jewelry artisan untuk menciptakan koleksi-koleksi yang klasik dan tak biasa.
ADVERTISEMENT