Sepayung Berdua, Meghan Markle dan Pangeran Harry Pamer Kemesraan
PerbesarADVERTISEMENT
Kisah cinta Meghan Markle dan Pangeran Harry sepertinya tidak akan ada habisnya untuk diperbincangkan. Kemesraan di antara mereka pun seakan menjadi serial drama yang tidak boleh dilewatkan.
ADVERTISEMENT
Setelah mengumumkan kabar kehamilan Meghan, pasangan ini terlihat semakin kompak dan romantis saat melakukan kunjungan resmi ke Australia, yang menjadi bagian dari tur kerajaan bersama daerah lain seperti Fiji, Tonga dan Selandia Baru yang akan berlangsung hingga akhir Oktober ini.
Saat mengunjungi Dubbo, New South Wales, Australia, The Duke and the Duchess of Sussex terlihat begitu romantis berbagi payung bersama di tengah guyuran hujan yang cukup deras.
Di tengah hujan, keduanya tetap melakukan tugas karena hujan tersebut seperti menjadi berkah bagi komunitas pertanian Dubbo yang telah mengalami masalah kekeringan besar selama beberapa tahun terakhir.
Sebelum memberikan pidato di podium, Pangeran Harry memberikan payung kepada Meghan agar istrinya yang sedang hamil muda tak kehujanan. Namun sebagai istri yang setia, Meghan pun menyusul Pangeran Harry ke podium dan memayunginya.
PerbesarKeduanya tampak begitu romantis. Dalam sebuah foto, Meghan tampak menyandarkan kepalanya ke bahu Pangeran Harry untuk menghindari rintikan hujan.
ADVERTISEMENT
Seakan sadar jika kemesraan itu terekam, mereka pun tidak malu-malu untuk berpelukan dan berlindung di bawah satu payung karena dinginnya cuaca dan hujan yang tak kunjung henti.
PerbesarHari itu, The Duke dan Duchess of Sussex berada di Dubbo New South Wales, Australia, untuk merayakan anniversary ke-90 tahun The Royal Flying Doctor Service yang telah memberikan perawatan kesehatan kepada masyarakat di sana.
Setelah itu mereka mengunjungi komunitas petani, Mountain View Farm, dan berbicara langsung dengan para petani yang terdampak kekeringan selama beberapa tahun ke belekang.
PerbesarTheir Royal Highnesses menutup kunjungannya dengan menghabiskan waktu di Dubbo's Picnic dan bertemu dengan staf serta murid-murid di Dubbo College.
Mereka mendengarkan cerita tentang perkembangan skill dan empoyment, serta mengurangi batasan bagi perempuan daerah dalam menyelesaikan pendidikan mereka.
ADVERTISEMENT