news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Surat yang Meghan Markle Tulis untuk Ayahnya Setelah Royal Wedding

10 Februari 2019 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meghan Markle Foto: Tolga Akmen/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Meghan Markle Foto: Tolga Akmen/Reuters
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, drama tentang kerenggangan hubungan Meghan Markle dan ayahnya, Thomas Markle, masih menjadi isu yang diperbincangkan. Hal itu disebabkan, Thomas kerap kali memberikan wawancara kepada media, dibanding menyelesaikan masalahnya secara kekeluargaan. Ditambah, kakak tiri Meghan, Samantha Markle, yang terus menuliskan cuitan-cuitan tak mengenakan tentang sang Duchess.
ADVERTISEMENT
Dari semua cerita Thomas dan Samantha yang dimuat oleh beberapa media, mereka seolah menggiring opini publik bahwa selama ini, Meghan lah yang melepas kontak kepada keduanya.
Namun, dalam sebuah laporan terbaru People, lima teman dekat Meghan-- yang tak ingin disebutkan namanya, melakukan wawancara eksklusif dan membeberkan kebenaran di antara drama keluarga tersebut, termasuk tentang Thomas yang tak tahu cara menghubungi Meghan karena telah lepas kontak.
"Thomas tahu betul bagaimana untuk tetap berhubungan dengan Meghan. Meghan tak mengganti nomor teleponnya. Namun Thomas lah yang tak pernah menelepon, tak pernah mengirim pesan. Itu amat menyakitkan, Meghan selalu berusaha untuk berbakti," papar salah satu teman dekat Meghan.
Meghan Markle bersama Thomas dan Doria Foto: Dok. @meghanmarklessparkle & Rujeko Hockley
Terlebih, kenyataannya, Meghan amat mengharapkan kehadiran sang ayah di pesta pernikahannya yang digelar Mei 2018 lalu. Namun sayang, selang beberapa hari sebelum pernikahan dilangsungkan, Thomas membuat skandal tentang foto 'pencitraan' bersama paparazzi. Dari situ, Thomas memutuskan kontak dengan Meghan Markle.
ADVERTISEMENT
"Meg dan Harry amat berusaha untuk menerbangkan Thomas ke London. Tapi setelah kejadian skandal itu, Thomas tak ingin mengangkat telepon Meghan, begitu pun dengan telepon Harry," tambahnya.
Saat itu, Thomas dikabarkan mengalami serangan jantung yang mengakibatkan dirinya tak bisa menghadiri pernikahan putrinya. Sontak, Meghan merasa panik dan khawatir pada ayahnya, karena ia mengetahui kabar tersebut dari media.
"Tiba-tiba Meghan mendapat kabar bahwa ayahnya terserang penyakit jantung. Meghan terus menelepon dan mengirim pesan menanyakan kondisi ayahnya, seperti: 'Angkatlah teleponku. Aku sangat mencintaimu dan aku ketakutan,' bahkan sampai malam sebelum pernikahannya sendiri," ungkap teman Meghan.
Tak mendapat kabar, Meghan pun pasrah atas segala situasi ini. Alhasil, di hari pernikahannya itu, mertuanya, Pangeran Charles, yang menemani Meghan berjalan menuju altar pernikahan.
ADVERTISEMENT
Tak sampai disitu, setelah Royal Wedding, Meghan dikabarkan menulis sebuah surat yang ditujukan untuk ayahnya, berisi permohonan untuk membuat keadaan menjadi lebih baik di antara mereka berdua.
Royal Wedding Foto: Chris Jackson/REUTERS
"Setelah pernikahan Meghan menulis sebuah surat, seperti: 'Ayah, aku sangatlah patah hati. Aku mencitaimu. Aku hanya punya satu ayah. Tolonglah berhenti membuat aku menjadi korban lewat media, sehingga kita bisa memperbaiki hubungan ini.' Karena setiap tim Kerajaan Inggris melakukan fact-check kepada Meghan tentang apa yang ayahnya bicarakan ke media, itu selalu menyakitkan untuk Meghan," ungkap teman Meghan kepada People.
Thomas pun membalas surat Meghan panjang lebar. Namun, Thomas malah meminta Meghan untuk melakukan photoshoot bersamanya. Dan Meghan merasa hal tersebut jauh dari apa yang ia berusaha sampaikan kepada sang ayah. Meghan ingin memperbaiki hubungan dirinya dengan Thomas secara kekeluargaan, bukan malah berkomunikasi lewat media.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, masalah keduanya masih belum menemukan titik terang. Thomas kerap kali melakukan wawancara dengan berbagai media tentang hubungan dirinya dan sang putri, dan Meghan yang tak bisa bebas berkomentar, mengingat segala hal harus melalui protokol kerajaan.
Terkait surat yang Meghan tulis kepada ayahnya, hingga kini belum ada respons resmi dari pihak Kerajaan Inggris. Kabarnya, teman-teman Meghan melakukan wawancara dengan People tanpa persetujuan pihak pres Istana. Pihak Istana baru dikabarkan ketika berita tersebut akan dirilis secara publik.
Teman-teman Meghan Markle memilih untuk mengambil risiko dengan membeberkan cerita ini, karena mereka khawatir akan keselamatan Meghan, terutama saat ia sedang hamil besar menantikan anak pertamanya.