5 Aplikasi Mobile Pendeteksi Polusi Udara: AirVisual hingga UdaraKita

26 Juni 2019 7:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cover Story Konten Spesial:  Polusi Udara Jakarta. Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cover Story Konten Spesial: Polusi Udara Jakarta. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jakarta menjadi kota dengan tingkat polusi udara terburuk di dunia pada Selasa (25/6) pagi. Nilai Air Quality Index (AQI) di ibukota Indonesia itu tercatat mencapai 240.
ADVERTISEMENT
Angka tersebut menunjukkan bahwa udara di Jakarta sekarang sudah sangat tidak sehat (very unhealthy). Kondisi udara dengan nilai AQI di atas 200 ini dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat pada umumnya.
Nilai AQI ini didapat dari AirVisual, aplikasi pemantau polusi udara. Selain AirVisual, masih ada beberapa aplikasi smartphone lainnya yang juga bisa dipakai pengguna untuk monitor kualitas udara dan memberi informasi nilai AQI pada kondisi udara di lokasi yang kita butuhkan. Berikut daftarnya!
Plume Air Report
Aplikasi Plume Air Report. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
Perusahaan teknologi Plume Labs punya aplikasi pendeteksi kualitas udara bernama Plume Air Report. Aplikasi ini dibuat dengan harapan pengguna bisa memantau kondisi udara di sekitarnya, sehingga mereka mengurangi risikonya yang mengancam kesehatan.
Menurut laporan TechCrunch, Plume Labs mengandalkan ribuan stasiun pemantau polusi di aplikasinya. Plume Air Report menjumlah beberapa poin, seperti nitrogen dioksida (NO2), ozon (O3) dan partikel (PM2,5 dan PM10), serta menyembunyikan semua kompleksitas di balik indeks sederhana.
ADVERTISEMENT
Aplikasi juga mencatat bagaimana perubahan tingkat polusi dalam 24 jam. Plume Labs juga membandingkan prediksinya dengan tingkat polusi lain, sehingga algoritma di aplikasinya semakin baik.
UdaraKita
Aplikasi UdaraKita. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
Organisasi pecinta lingkungan hidup, Greenpeace Indonesia, juga punya aplikasi untuk cek kualitas udara, namanya UdaraKita. Seperti Plume Air Report, aplikasi ini mengungkap nilai AQI suatu wilayah dan juga penjelasan apakah angka yang ditampilkan itu terbilang berbahaya atau tidak.
UdaraKita juga menunjukkan riwayat AQI dengan waktu yang berbeda-beda, mulai dari harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan. Pengguna dapat memberikan laporan terkait kualitas udara di sekitarnya yang fitur pengaduannya disediakan.
Walau gratis, aplikasi ini tidak bisa langsung dipakai pengguna. Kalian harus melakukan pendaftaran dengan email yang biasa digunakan agar dapat memanfaatkan aplikasi UdaraKita.
ADVERTISEMENT
BreezoMeter
Aplikasi BreezoMeter. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
BreezoMeter bisa menjadi alternatif selain Plume Air Report dan UdaraKita. Ia juga bisa menawarkan pemantauan kualitas udara dan memetakannya.
Kandungan di udara yang dihirup pengguna saat ini juga dijelaskan secara lengkap, mulai dari karbon monoksida, ozon, hingga nitrogen dioksida. Selain itu, BreezoMeter juga menyajikan tingkat serbuk sari di udara serta temperatur udara secara real-time.
Setiap angka kualitas udara ditampilkan BreezoMeter, si aplikasi bakal memberikan rekomendasi kesehatan berbeda-beda. Dengan begitu pengguna bisa tahu kapan waktu yang tepat untuk beraktivitas di luar rumah, apa yang harus dihindari, dan saran kesehatan lainnya.
Airlief
Aplikasi Airlief. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
Satu alternatif aplikasi cek kualitas udara adalah Airlief. Informasi polusi udara yang ditampilkan memang tidak lengkap, namun ia bisa memberikan tips kesehatan berdasarkan informasi pengguna, mulai dari umur, transportasi yang digunakan, berapa lama aktivitas di luar rumah, dan lain sebagainya,
ADVERTISEMENT
Airlief juga menampilkan informasi soal tubuh yang berpengaruh terhadap kualitas udara. Detail informasi yang dijabarkan ada pernapasan, kardiovaskular, neurologis, dan gula darah.
AirVisual
Tamplilan aplikasi AirVisual. Foto: AirVisual
Setiap melakukan pencarian aplikasi pendeteksi polusi udara di Google Play Store, nama AirVisual selalu muncul paling atas. Hal ini menunjukkan banyak pengguna memanfaatkan aplikasi ini untuk monitor kualitas udara.
AirVisual menyediakan peta polusi udara sejumlah kota-kota besar di dunia. Di aplikasi ini, nama Jakarta sempat berada di urutan pertama sebagai kota dengan tingkat polusi udara terburuk di dunia pada Selasa (25/6) pagi, dengan nilai AQI mencapai 240.
AQI di AirVisual dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, seperti PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah. Informasi nilai AQI yang ditampilkan pada AirVisual maupun aplikasi lainnya tergantung pada keberedaan sensor-sensor pengukur kualitas udara yang terpasang di berbagai wilayah. Jika belum ada sensor pemantau kualitas udara di suatu wilayah, maka aplikasi pun belum bisa memberikan informasi mengenai tingkat polusi di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Aplikasi AirVisual sendiri juga dapat memberikan saran kesehatan yang bergantung pada kondisi polusi udara, misal apakah pengguna perlu pakai masker atau tidak ketika ke luar rumah. Yang membuat aplikasi ini semakin menarik, AirVisual juga menyediakan alat monitor kualitas udara bernama AirVisual Pro yang dibanderol 295 dolar AS dan juga masker IQAir yang dijual 69 dolar AS untuk 10 pak.