news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Achmad Zaky: Tweet Saya Tidak Bermaksud Mendukung Satu Capres Tertentu

15 Februari 2019 10:54 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO BukaLapak, Achmad Zaky. Foto: Bukalapak
zoom-in-whitePerbesar
CEO BukaLapak, Achmad Zaky. Foto: Bukalapak
ADVERTISEMENT
Cuitan CEO sekaligus pendiri Bukalapak, Achmad Zaky, sedang menjadi persoalan di media sosial. Dalam cuitannya di Twitter, Zaky mengkritisi anggaran dana pemerintah untuk riset dan pengembangan (research & development/R&D) yang dianggap kecil dan tertinggal jauh dari negara lainnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan pengembangan industri 4.0 itu omong kosong jika melihat kecilnya anggaran R&D negara jika dibandingkan negara lain. Zaky memberikan data yang ia sebut data tahun 2016 dan menunjukkan anggaran R&D Indonesia hanya sebesar 2 miliar dolar AS, sementara Singapura dan Malaysia sebesar 10 miliar dolar AS.
Di akhir cuitannya itu, Zaky mengatakan, "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," ujar Zaky. Kemudian kalimat inilah yang memicu gelombang protes dari netizen yang notabene pendukung calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo. Cuitan Zaky itu dianggap memihak calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Meski cuitannya itu kini sudah dihapus, tapi tangkapan gambar alias screenshot-nya telah menyebar media sosial. Bahkan, dampaknya membuat para netizen menyerukan #UninstallBukalapak yang kemudian menjadi trending topic di Twitter Indonesia.
Kicauan CEO dan pendiri Bukalapak, Achmad Zaky, di Twitter yang telah dihapus. Foto: Twitter
ADVERTISEMENT
Menanggapi cuitannya yang menjadi viral, Zaky akhirnya memberikan klarifikasi yang menyatakan dirinya memohon maaf sebesar-besarnya dan mengaku khilaf. Zaky menegaskan cuitannya tersebut tidak bermaksud mendukung atau tidak mendukung satu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.
"Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” kata Zaky.
Achmad Zaky, CEO dan pendiri Bukalapak. Foto: Bukalapak
Sebelumnya, Zaky juga telah memberikan penjelasan dalam rangkaian cuitannya di Twitter. Zaky menjelaskan tujuan dari cuitannya yang dipersoalkan itu adalah menyampaikan fakta. Menurutnya, dalam 20-50 tahun ke depan, Indonesia perlu investasi dalam riset dan SDM kelas tinggi agar tidak kalah dibanding negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yang kurang sesuai kata-kata saya, jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama-sama orang Solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya," kicau Zaky.
Hingga berita ini diayangkan, tagar #UninstallBukalapak masih masuk daftar trending topic di Twitter Indonesia. Terpantau, tagar ini mulai masuk ke dalam daftar trending topic sejak Kamis (14/2) malam.