Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Alasan PSN Pilih Roket SpaceX untuk Luncurkan Satelit Nusantara Satu
22 Februari 2019 19:16 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) telah meluncurkan satelit miliknya yang bernama Nusantara Satu di Cape Canaveral, Air Force Station, Florida, Amerika Serikat, pada Jumat (22/2) pukul 08.45 WIB. PSN mempercayakan perusahaan antariksa SpaceX untuk membawa satelitnya mengangkasa.
ADVERTISEMENT
PSN punya alasan mengapa mereka memilih perusahaan yang dipimpin CEO Elon Musk itu. Space System Group Head PSN Johanes Indri berkata, roket Falcon 9 dari SpaceX dipilih karena mereka menawarkan harga yang kompetitif.
"Dia kompatibel harga kompetitif. Jadi, kalau memang kita betul-betul melihat dari sisi competitiveness, memang SpaceX sampai sekarang merupakan suatu pilihan," ucap Indri dalam konferensi pers peluncuran satelit Nusantara Satu di kantor PSN di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/2).
Indri juga menjelaskan mengapa PSN tak meluncurkan satelit Nusantara Satu dari Indonesia. Negara dengan ibu kota Jakarta ini, kata Indri, sampai sekarang belum mampu menyokong peluncuran satelit. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sendiri baru mampu meluncurkan roket berskala kecil.
ADVERTISEMENT
"Jadi pada saat ini, LAPAN baru mampu meluncurkan roket yang kecil-kecil. Paling jarak 20 kilo (kilometer), 30 kilo (kilometer). Jadi memang perjalanan masih jauh sekali untuk Indonesia, untuk mampu bersaing dengan industri peluncuran," terangnya.
Satelit Nusantara Satu merupakan satelit pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi high throughput satellite (HTS) dan electric propulsion generasi terbaru. Dengan kedua teknologi tersebut, satelit Nusantara Satu diklaim memiliki bobot yang ringan dan mampu memberikan layanan internet berkecepatan tinggi.
Satelit yang sebelumnya bernama PSN VI ini bakal menempati slot orbit 146 derajat Bujur Timur (BT), tepat di atas Papua, Indonesia. Untuk sampai ke lokasi tersebut, Nusantara Satu membutuhkan waktu sekitar 2 minggu sejak diluncurkan.
Satelit Nusantara Satu menggunakan platform SSL-1300 140 dengan usia desain selama 15 tahun. Ia memiliki 52 transponder yang terdiri dari 38 transponder C/Ext-C Band dan 8 spotbeam Ku-Band dengan total kapasitas hingga 15 Gigabits per second (Gbps).
ADVERTISEMENT
Cakupan C/Ext-C Band satelit Nusantara Satu meliputi wilayah Asia Tenggara, sementara Ku-Band meliputi seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari 8 spot beam pada sistem HTS.