Aplikasinya Masih Diblokir, Petinggi Tik Tok Temui Kementerian PPA

6 Juli 2018 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajemen Tik Tok temui Kementerian PPA. (Foto: Dok. Tik Tok)
zoom-in-whitePerbesar
Manajemen Tik Tok temui Kementerian PPA. (Foto: Dok. Tik Tok)
ADVERTISEMENT
Pasca aplikasinya diblokir di Indonesia, manajemen Tik Tok bergerak cepat untuk segera menyelesaikan masalahnya di sini dan membuat aplikasinya bisa kembali digunakan. Tiba di Jakarta pada Rabu (4/7), manajemen Tik Tok yang berasal dari China menemui Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara untuk membahas pemblokiran tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, agenda pengelola Tik Tok di Indonesia tampaknya masih panjang agar aplikasinya bisa diterima dengan baik di sini. Zhen Liu, SVP ByteDance, selaku perusahaan pengembang aplikasi Tik Tok, mengunjungi gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), pada Jumat (6/7).
Dalam unggahan di akun Instagram resmi Tik Tok, tampak dalam foto Zhen Liu bertemu dengan Pribudiarta Nur Sitepu yang menjabat sebagai Sekretaris Kementerian PPA.
"Hari ini, Tik Tok bertemu dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Indonesia untuk mendiskusikan cara menciptakan lingkungan digital yang positif dan sehat bagi pengguna internet di Indonesia," tulis Tik Tok dalam akun Instagram-nya.
Hingga berita ini ditayangkan, aplikasi Tik Tok memang masih diblokir di Indonesia. Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara telah memberikan persyaratan kepada Tik Tok jika aplikasinya ingin dinormalisasi kembali.
ADVERTISEMENT
Tik Tok diminta untuk membersihkan konten negatif dari layanannya dan juga menaikkan batas umur pengguna yang tadinya 12 tahun menjadi 16 tahun. Rudiantara mengatakan bisa secepatnya membuka pemblokiran Tik Tok asalkan persyaratan itu sudah dipenuhi oleh pihak Tik Tok.
Namun, tampaknya Tik Tok membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk memenuhi permintaan Rudiantara tersebut.
Aplikasi Tik Tok. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Tik Tok. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Selain itu, ada permintaan lain dari Rudiantara terhadap Tik Tok. Menurutnya, Tik Tok harus membuka kantor di Indonesia seperti Bigo Live agar proses komunikasi bisa terjalin dengan lebih cepat dan lancar.
Zhen Liu sendiri sebelumnya sudah menyatakan targetnya untuk menambah 200 karyawan di Indonesia yang bertugas mengawasi konten di dalam platform Tik Tok. Ia mengatakan saat ini Tik Tok baru memiliki 20 karyawan di Indonesia yang ditugaskan melakukan pekerjaan tersebut.
ADVERTISEMENT