Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Perusahaan telekomunikasi asal Malaysia, Axiata Group, dan Telenor asal Norwegia kabarnya akan menggabungkan bisnisnya alias merger. Hal ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan bisnis telekomunikasi keduanya di pasar kompetitif di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Potensi di Asia Tenggara memang sangat besar, apalagi jika melihat ada hampir 300 juta pelanggan di kawasan tersebut. Penggabungan Axiata dan Telenor dilaporkan akan bernilai 40 miliar dolar AS, termasuk utang, menurut salah seorang sumber yang dirahasiakan kepada Reuters.
Jika benar kesepakatan ini terwujud, maka merger keduanya akan menjadi yang terbesar lintas benua dalam industri telekomunikasi di Asia, kecuali China dan Jepang.
Rencana kesepakatan yang diusulkan akan memiliki perusahaan gabungan yang akan beroperasi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Dalam perusahaan gabungan itu, Telenor Group akan memiliki saham sebesar 56,5 persen dan Axiata mendapatkan porsi 43,5 persen. Secara otomatis keduanya akan memiliki saham mayoritas di XL Axiata yang beroperasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Intinya adalah kita perlu skala, kita perlu sinergi, kita perlu neraca, kita perlu kemampuan yang kuat dari kedua perusahaan. Jika kita dapat menggabungkannya, itu akan menjadi kuat,” kata CEO Axiata, Jamaludin Ibrahim, dilansir Reuters.
Selain di Indonesia, perusahaan gabungan itu akan beroperasi di delapan negara termasuk Thailand, Malaysia, Bangladesh, Pakistan dengan jumlah penduduk hampir 1 miliar jiwa.
Perusahaan gabungan itu juga akan mengoperasikan sekitar 60 ribu BTS (Base Transceiver Station) di seluruh Asia, dan menjadikannya salah satu perusahaan infrastruktur seluler terbesar di kawasan tersebut.
Para analis menilai merger antara Telenor dan Axiata akan sangat menguntungkan, di mana saat ini industri telekomunikasi tengah mendapat tekanan margin keuntungan antara layanan data dan telekomunikasi konvensional seperti panggilan suara dan SMS.
ADVERTISEMENT
Sebagai anak perusahaan, XL Axiata juga akan mendapatkan keuntungan dengan membuka peluang menerima investasi lebih besar untuk operasionalnya di Indonesia. Tidak hanya itu, penggabungan dua operator ini juga bisa mendorong konsolidasi operator-operator seluler di Indonesia untuk menyehatkan industri telekomunikasi.
Sebelumnya di Indonesia, pada tahun 2014, XL Axiata dan Axis Telekom Indonesia telah melakukan merger. Nilai transaksi merger tersebut mencapai 865 juta dollar AS yang dikeluarkan XL Axiata untuk mengakuisisi Axis.