Bahaya Tersembunyi di Balik Aplikasi FaceApp yang Kembali Viral

18 Juli 2019 10:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi FaceApp. Foto: FaceApp
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi FaceApp. Foto: FaceApp
ADVERTISEMENT
Aplikasi FaceApp kembali viral dalam beberapa hari terakhir. Netizen beramai-ramai menggunakan platform editor wajah tersebut untuk memperlihatkan dunia bagaimana penampilan mereka ketika tua nanti.
ADVERTISEMENT
Namun tak sedikit orang yang mempertanyakan keamanan privasi dari penggunaan aplikasi itu. Muncul spekulasi bahwa aplikasi yang populer gara-gara hashtag #faceappchallenge ini mengambil informasi pribadi pengguna yang dimanfaatkan untuk kepentingan perusahaan.
Berdasarkan syarat dan perjanjian penggunaan aplikasi saja, pengguna diminta memberikan sejumlah izin kepada aplikasi. Salah satunya adalah mengakses berbagai informasi dari pengguna.
“Anda memberi FaceApp lisensi dan sub-lisensi abadi, tidak dapat dibatalkan, tidak eksklusif, bebas royalti, dibayar penuh, dapat ditransfer untuk menggunakan, mereproduksi, memodifikasi, mengadaptasi, menerbitkan, menerjemahkan, membuat karya turunan, mendistribusikan, melakukan dan menampilkan secara publik menampilkan konten nama pengguna atau kemiripan apa pun yang disediakan sehubungan dengan konten pengguna,” tulis pihak aplikasi dalam syarat dan perjanjian.
Ilustrasi keamanan siber. Foto: pixelcreatures via Pixabay
Dengan kata lain, pihak pengembang FaceApp bisa saja mempublikasi foto yang pengguna unggah ke dalam aplikasi kepada publik kapan saja mereka inginkan. Perusahaan juga secara terang-terangan mengatakan mengoleksi informasi privasi pengguna dan menggunakannya untuk strategi pemasaran ke depannya.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, persyaratan seperti itu cukup standar dalam penggunaan aplikasi berteknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), karena mereka membutuhkan akses ke foto untuk memenuhi fungsinya. Namun, ada kekhawatiran yang disebabkan karena pemilik aplikasi itu adalah Rusia, yang banyak disebut orang identik dengan kasus peretasan.
Tak sedikit netizen yang mengunggah hasil editan foto dari aplikasi itu dan membuat orang lain jadi ikut-ikutan. Beberapa orang prihatin dengan popularitas aplikasi yang bisa mengakses semua gambar di galeri foto pengguna.
Foto Wajah Pilihan Pengguna Disimpan di Server FaceApp
Tidak ada bukti memang pihak aplikasi menyimpan semua foto yang ada di galeri. Tapi, foto yang dipilih pengguna untuk menerapkan filter wajah tua memang disimpan di dalam server aplikasi.
ADVERTISEMENT
Menurut pemimpin perusahaan keamanan siber Guardian Firewall, Will Strafach, aplikasi FaceApp yang mengunggah foto pilihan pengguna ke server dengan alasan penerapan filter disebutnya sebagai aktivitas yang tidak umum. Hal ini perlu diperhatikan oleh banyak pengguna.
CEO FaceApp Yaroslav Goncharov pernah mengatakan kepada The Verge, foto yang diunggah ke aplikasi memang disimpan di server perusahaan untuk penerapan filter, namun itu sifatnya sementara dan mereka mengaku menghapusnya tidak lama kemudian. Mereka juga mengaku bersedia menerima permintaan pengguna yang ingin menghapus foto mereka dari servernya.
Kita tidak pernah tahu apakah FaceApp benar-benar menghapus data foto pengguna atau tidak. Itu sebabnya ilmuwan dan pengamat aplikasi mobile sosial, Jane Wong, berharap pengguna bisa menghapus sendiri datanya dari aplikasi.
ADVERTISEMENT
"Foto diunggah ke server FaceApp di AWS tanpa otorisasi. Tidak banyak informasi yang dikirim ke server FaceApp selain metrik pengguna. Saya berharap ada pilihan bagi pengguna untuk menghapus foto mereka dari server," tulis Wong di akun Twitter miliknya.
Kalau kalian risau tapi masih mau menggunakan aplikasi FaceApp, ada baiknya kalian cukup memakai foto yang dijepret langsung dengan kamera ponsel, bukan yang diambil dari galeri gambar. Dengan begitu, kalian hanya memberikan akses kamera pada aplikasi FaceApp.