Beratnya Pekerjaan Moderator Facebook: Mengalami Trauma hingga Depresi

28 Februari 2019 10:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Facebook. Foto: Dado Ruvic/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook. Foto: Dado Ruvic/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Facebook merupakan salah satu media sosial populer saat ini. Buktinya, media sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini telah meraih 2,38 miliar pengguna aktif setiap bulannya pada kuartal empat 2018, menurut situs Statista.
ADVERTISEMENT
Miliaran pengguna aktif ini sudah tentu menghasilkan banyak postingan yang diunggah di dalam platform Facebook. Nah, tahukah kamu bahwa setiap postingan yang dibagikan oleh pengguna Facebook telah melalui moderator yang selalu sigap menganalisisnya?
Konten-konten yang melanggar pedoman Facebook akan dihapus oleh moderator. Tugas moderator tidaklah mudah, hal ini bisa dilihat dari laporan jurnalis The Verge yang meliput kehidupan moderator Facebook di Amerika Serikat.
Dalam hasil laporannya disebutkan, banyak moderator Facebook di Amerika Serikat yang mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) akibat dari melihat gambar-gambar yang mengerikan dan kekejaman setiap hari. PTSD sendiri adalah gangguan kesehatan mental yang terjadi setelah seseorang mengalami trauma yang berat.
Perusahaan media sosial Facebook. Foto: Dado Ruvic/Reuters
Di AS, Facebok bekerja sama dengan Cognizant, perusahaan jasa profesional yang dipekerjakan untuk memoderasi postingan Facebook. Para karyawannya mengisahkan ada beberapa video yang harus mereka tonton sebagai bagian dari pekerjaan mereka.
ADVERTISEMENT
Video tersebut termasuk seorang pria yang ditikam puluhan kali di dada sambil berteriak, gambar-gambar serangan kekerasan, pornografi, orang-orang berhubungan seks dengan hewan, penggunaan narkoba, dan meme rasis.
The Verge melakukan penyelidikan di kantor Cognizant yang berada di Phoenix, Arizona. Tempat tersebut terkenal dengan penduduknya yang percaya akan teori bumi datar dan kaum penganut Holocaust.
Facebook. Foto: AFP/Daniel Leal-Olivas
Menjaga rahasia dan rajin istirahat
Para moderator konten ini mendapatkan perjanjian untuk menjaga rahasia apa yang terjadi pada pekerjaan mereka. Moderator Facebook tidak boleh membahas dampak emosional dari pekerjaan mereka, seperti perasaan yang mengarah cemas dan terasing kepada orang yang dicintai.
Mereka juga diperbolehkan dua kali istirahat selama 15 menit dan satu kali makan siang dengan durasi 30 menit, dan setiap kali ke toilet akan selalu diawasi.
Toilet. Foto: Abdul Latif/Kumparan
Ada kisah unik lainnya yang terungkap dari laporan The Verge tersebut. Beberapa moderator telah mencoba mengatasi rasa depresinya dengan membiasakan untuk bercerita tentang lelucon tentang bunuh diri. Ada pula yang merokok ganja, dan bahkan melakukan seks di tangga kantor selama istirahat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga moderator yang sudah membiasakan diri dan tenggelam dengan konten-konten yang mereka analisis, seperti video teori konspirasi dan meme rasis lainnya.
"Kesehatan mentalku naik-turun," kata seorang karyawan, yang disebut Randy, kepada The Verge.
"Suatu hari aku bisa benar-benar bahagia, dan melakukan yang sangat baik. Hari berikutnya, aku lebih kurang seperti zombie. Bukannya aku depresi. Aku hanya terjebak. Saya tidak berpikir untuk melakukan pekerjaan itu dan keluar dengan beberapa gangguan stres akut atau PTSD."
Ilustrasi stres Foto: Thinkstock
Perusahaan Cognizant menyediakan jasa konselor bagi karyawannya yang hanya tersedia di sebagian hari kerja. Kemudian juga ada layanan hotline, program bantuan karyawan, yoga, dan kegiatan terapi lainnya.
Mereka juga diperbolehkan mengambil "waktu tenang" selama sembilan menit per hari yang dapat digunakan jika mereka merasa sangat depresi dan perlu menjauh dari meja mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, semua fasilitas ini hanya tersedia selama mereka bekerja untuk perusahaan. Sayangnya, banyak mantan karyawan yang berjuang dengan gejala trauma lama setelah mereka pergi.
Tanggung jawab dan dampak yang dirasakan oleh moderator Facebook tidak seimbang dengan gaji mereka. Gaji tahunan rata-rata seorang karyawan Facebook adalah 240.000 dolar AS atau sekitar Rp 3,3 miliar.
Sementara gaji moderator di Phoenix yang dipekerjakan oleh Cognizant menghasilkan 15 dolar AS per jam atau hanya 4 dolar AS lebih dari upah minimum. Dalam setahun, mereka kurang lebih bisa mendapatkan 28.800 dolar AS atau sekitar Rp 403 juta. Itu artinya gaji mereka tidak sampai satu per delapan kali gaji karyawan Facebook.
Kantor Facebook. Foto: AFP/Daniel Leal-Olivas
Ke depan, ketika Facebook mendapat sorotan yang semakin meningkat dari pemerintah dan regulator, mungkin pekerjaan yang dilakukan moderator ini bakal dianggap semakin vital.
ADVERTISEMENT
"Jika kita tidak ada di sana melakukan pekerjaan itu, Facebook akan sangat jelek," kata seorang moderator yang disebut sebagai Li.