Bill Gates Sebut Raksasa Teknologi Tidak Harus Dipecah Belah

18 September 2019 17:28 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bill Gates, pendiri Microsoft. (Foto: Bill Gates via Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Bill Gates, pendiri Microsoft. (Foto: Bill Gates via Facebook)
ADVERTISEMENT
Ketika banyak orang berpendapat bahwa raksasa teknologi harus dipecah, Bill Gates justru punya anggapan lain soal itu. Menurut salah satu pendiri Microsoft itu, memecah belah perusahaan teknologi hanya membuat regulasi jadi makin ribet.
ADVERTISEMENT
Beberapa tokoh teknologi dan analis berpendapat ada baiknya perusahaan teknologi dipecah belah agar konsumen bisa memiliki opsi dan menghindari monopoli. Pendapat tersebut kerap merujuk pada persoalan Facebook yang mengakuisisi aplikasi pesan instan WhatsApp dan media sosial Instagram, pernyataan yang ironinya juga diungkap oleh salah satu pendiri Facebook dan teman Mark Zuckerberg, Chris Hughes.
Namun, Gates menilai memecah belah perusahaan teknologi bukanlah solusi untuk membuat ekosistem perusahaan teknologi jadi lebih baik. Menurutnya, memecah belah perusahaan seperti Facebook, Google, Microsoft, Apple, dan Amazon hanya akan membuat pemerintah kesulitan membuat aturan.
“Kalau ada perusahaan yang ingin disingkirkan, mereka tinggal bilang, ‘Oke, itu adalah perilaku yang dilarang’,” ujarnya, seperti dikutip CNET. “Memecah perusahaan jadi dua, itu sama saja dengan memiliki dua kepala yang melakukan kejahatan. Itu sepertinya bukan solusi."
ADVERTISEMENT
Sekarang, raksasa teknologi memang sudah legal untuk beroperasi, sehingga mereka tidak bisa disalahkan karena perilaku pengguna di dalam ekosistemnya. Misalnya, sebuah platform tidak bisa disalahkan karena meradikalisasi penggunanya atau memecah belah suatu bangsa.
Bill Gates. Foto: REUTERS/Stringer
Menurut Gates, perusahaan teknologi memang tidak bisa berdiri sendiri di dalam industri. Harus ada solusi dari pemerintah yang mewadahi bagaimana aturan yang seharusnya mereka buat untuk menertibkan perusahaan teknologi yang sudah terlanjur besar ini.
“Bukannya saya bias, tapi saya melihat perusahaan-perusahaan ini punya maksud baik dan memiliki inovasi yang sangat besar,” jelasnya. “Namun itu semua kembali lagi ke masyarakat untuk memastikan inovasi ini tidak memiliki efek negatif.”
Di sisi lain, Gates sendiri memang tidak asing dengan investigasi antimonopoli. Microsoft sempat mengalami gesekan dengan pemerintah AS pada tahun 1990-an, karena menggabungkan Internet Explorer ke dalam Windows. Keputusan itu diduga memberikan perusahaan keuntungan yang dianggap tidak adil bagi pesaing.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Microsoft bersaing dengan perusahaan Navigator yang memiliki teknologi serupa bernama Netscape. Meski sengit peperangan dengan pemerintah, Microsoft tetap enggan memecah belah Internet Explorer dan Windows.