Bukalapak PHK Karyawan di Sejumlah Divisi

10 September 2019 13:37 WIB
comment
18
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor riset dan pengembangan Bukalapak di Surabaya. Foto: Bukalapak
zoom-in-whitePerbesar
Kantor riset dan pengembangan Bukalapak di Surabaya. Foto: Bukalapak
ADVERTISEMENT
Perusahaan e-commerce Bukalapak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap "banyak" karyawannya dari sejumlah divisi sebagai upaya untuk kembali ke fokus utama perusahaan.
ADVERTISEMENT
Bukalapak diketahui mengambil fokus untuk memberi solusi pada layanan jual beli online. Baru-baru ini, perusahaan yang didirikan oleh Achmad Zaky dan kawan-kawan ini, juga berusaha untuk tumbuh dengan mengambil fokus mendorong kemajuan bisnis usaha kecil menengah (UKM) yang menjadi mitranya.
Dari fokus ini, Bukalapak berharap mengalami pertumbuhan transaksi, meningkatkan pendapatan untuk tumbuh sebagai perusahaan e-commerce yang berkelanjutan, dan pada ujungnya nanti menghasilkan laba.
"Ini refocus," kata salah satu sumber kumparan, ketika ditanya terkait latar belakang PHK ini.
Booth Bukalapak di pameran BCA. Foto: Abdul Latif/kumparan
Belum diketahui secara pasti berapa banyak karyawan yang terkena PHK, namun sumber kumparan yang lain mengatakan jumlahnya terbilang "banyak." Sumber itu bilang para karyawan yang terkena PHK ini mendapatkan pesangon.
Pengumuman terhadap karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja ini, dilakukan Bukalapak dalam waktu satu hari. Manajemen memanggil karyawan yang bersangkutan lalu diberi tahu bahwa ia adalah salah satu yang di-PHK, lalu karyawan itu akan mendapatkan sejumlah uang sebagai pesangon.
ADVERTISEMENT
Bukalapak sendiri telah angkat bicara soal isu ini. Menurut Intan Wibisono, Head of Corporate Communications Bukalapak, keputusan ini disebutnya sebagai upaya menata diri menuju perusahaan dewasa.
"Bukalapak sudah tumbuh sebesar dan secepat ini dalam kurun waktu singkat. Di skala perusahaan seperti ini, tentunya kami perlu menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa, atau bisa kami sebut sebagai a grown up company. Terutama untuk menjamin visi kami untuk terus tumbuh sebagai sustainable e-commerce dalam jangka panjang," ujarnya kepada kumparan, Selasa (10/9).