news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

CEO Huawei Akui Pendapatan Perusahaan Bakal Turun Akibat Boikot AS

18 Juni 2019 9:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ren Zhengfei, pendiri Huawei. Foto: HM Treasury via flickr (CC BY-NC-ND 2.0)
zoom-in-whitePerbesar
Ren Zhengfei, pendiri Huawei. Foto: HM Treasury via flickr (CC BY-NC-ND 2.0)
ADVERTISEMENT
Pendiri dan CEO Huawei, Ren Zhengfei, mulai merasakan kekhawatiran soal boikot perdagangan perusahaannya yang dilakukan pemerintah AS. Ia bahkan mengaku dampak negatifnya bakal cukup parah dan di luar prediksinya.
ADVERTISEMENT
Ren berkata, dampak negatif ini bakal membuat pendapatan Huawei turun ke angka 100 miliar dolar AS (setara Rp 1.433 triliun) selama 2019 hingga tahun berikutnya. Nilai ini di bawah rencana perusahaan sebelumnya yang ingin meraih pendapatan sebesar 125 miliar sampai 130 miliar dolar AS di tahun ini.
"Kami tidak menyangka mereka akan menyerang kami dalam banyak aspek," katanya, sembari menambahkan bisnis perusahaan bakal bangkit pada 2021, seperti dikutip Reuters.
"Kami tidak dapat memperoleh pasokan komponen, tidak dapat berpartisipasi dalam banyak organisasi internasional, tidak dapat bekerja sama dengan banyak universitas, tidak dapat menggunakan komponen apa pun dengan AS, dan bahkan tidak dapat membuat koneksi jaringan yang pakai komponen tersebut."
Perusahaan teknologi Huawei. Foto: Toby Melville/Reuters
Ini adalah pertama kalinya Huawei hitung-hitungan soal perkiraan angka kerugian yang akan dialami perusahaan selama masuk dalam daftar hitam perdagangan oleh pemerintah AS. Padahal sebelumnya mereka cukup yakin bisa bertahan secara mandiri tanpa bergantung suplai dari perusahaan teknologi AS.
ADVERTISEMENT
Huawei sendiri masuk dalam daftar hitam tersebut pada Mei 2019 lalu. Perusahaan asal China ini dituduh menjual produknya ke Negeri Paman Sam untuk mata-mata.
Kondisi ini membuat Huawei tidak bisa menjalin bisnis dengan perusahaan pemasok perangkat di AS, salah satunya Google yang mencabut lisensi sistem operasi Android untuk Huawei.
Ren tidak menyangka aksi pemerintah AS ini begitu kuat memberi dampak pada Huawei. Ia juga mengaku penjualan smartphone mereka secara internasional akan turun 40 persen.
Toko Huawei di Beijing, China. Foto: Thomas Peter/Reuters
Huawei sudah melaporan pendapatan mereka selama 2018 mencapai 104,16 miliar dolar AS atau sekitar. Sebelum masuk daftar hitam, perusahaan pernah memprediksi keuntungannya akan naik dan tembus 125 miliar hingga 130 miliar dolar AS.
Meski begitu, Ren dengan yakin menyebut tidak akan memangkas pengeluaran di sektor pengembangan dan penelitian, walau hal ini mempengaruhi finansial perusahaan. Perusahaan juga disebutnya tidak bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masal terhadap karyawannya.
ADVERTISEMENT