Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Data Center Tumbang, Berapa Kerugian Tokopedia dan Bukalapak?
2 Maret 2017 14:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Kemarin adalah hari yang murung bagi tiga perusahaan e-commerce besar di Indonesia: Tokopedia, Bukalapak, dan JD.id. Sejak pukul 14.30 WIB, situs mereka tidak bisa diakses dan terus terjadi sampai malam hari. Hal ini diakibatkan oleh data center Biznet Networks yang mereka gunakan mengalami gangguan teknis.
ADVERTISEMENT
Bukalapak dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa ini "disebabkan oleh permasalahan listrik yang mati total di data center Bukalapak yang ditangani oleh Biznet." Perusahaan memastikan semua data pelanggan aman.
Ketiga situs tersebut baru pulih pada malam harinya, dengan rentang waktu yang berbeda-beda. Tokopedia mengaku sudah pulih sejak 21.00 WIB, sementara Bukalapak dan JD.id pada 22.00 WIB.
Tentu saja gangguan pada data center Biznet telah menyakiti ketiga situs e-commerce itu, dan membuat mereka tidak bisa menerima dan memproses transaksi selama sekitar enam sampai tujuh jam.
Tim kumparan coba melakukan hitung-hitungan sederhana nilai transaksi yang berpotensi hilang selama gangguan teknis kemarin yang dialami Bukalapak dan Tokopedia. Tapi, sayang, nilai transaksi yang hilang dari JD.id tidak dapat dikira-kira karena perusahaan asal China itu tidak pernah mengungkap data transaksinya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di awal Januari lalu, Bukalapak memberi klaim nilai transaksi di platform-nya pada tahun 2016 mencapai angka Rp 50 miliar per hari. Nilai transaksi ini tumbuh pesat dibandingkan 2014 yang hanya Rp 500 juta per hari dan Rp 7 miliar per hari pada 2015.
Lalu, berapa rupiah transaksi yang hilang akibat jatuhnya situs selama beberapa jam? Jika melihat durasi waktunya yang tak bisa diakses sejak 14.30 hingga 22.00 WIB, maka Bukalapak kehilangan transaksi selama 7,5 jam.
Dihitung dari klaim Bukalapak, jika per harinya nilai transaksi mencapai Rp 50 miliar, maka per jamnya adalah sekitar Rp 2,1 miliar. Kemudian nilai transaksi per jam itu dikalikan dengan durasi gangguan selama 7,5 jam, yang menghasilkan kesimpulan Bukalapak kehilangan nilai transaksi sebesar Rp 15,6 miliar akibat gangguan ini.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk Tokopedia, yang memberi klaim nilai transaksinya mencapai Rp 1 triliun per bulan pada 2016, berarti harus dicari tahu lebih dahulu berapa transaksi per harinya. Kemudian ditemukan angka Rp 33,3 miliar sebagai nilai transaksi bulanan di Tokopedia, yang merupakan hasil pembagian angka transaksi dengan jumlah hari dalam satu bulan, yaitu 30 hari.
Setelahnya, dari angka Rp 33,3 miliar itu dicari tahu berapa transaksi per jamnya dengan cara membagi angka 33,3 miliar dengan 24, yaitu total jam dalam sehari. Hasil penghitungan nilai transaksi per jam Tokopedia kemudian diketahui sebesar Rp 1,3 miliar.
Untuk hasil akhir mengetahui potensi nilai transaksi yang hilang di Tokopedia, maka dilakukan pengalian 1,3 miliar dengan durasi gangguan di situs tersebut, selama 6,5 jam. Hasilnya adalah Rp 9 miliar.
ADVERTISEMENT
Dari hitung-hitungan sederhana ini menunjukkan Bukalapak dan Tokopedia mengalami potensi kehilangan transaksi yang cukup besar akibat gangguan yang terjadi di data center Biznet. Walau belum sepenuhnya mengutip persentase dari setiap transaksi yang terjadi, kejadian kemarin sedikit banyak telah menyakiti Bukalapak dan Tokopedia, juga JD.id yang terkena imbas.
Semoga saja gangguan-gangguan sejenis tidak terjadi lagi.