Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Turnamen Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) sedang dilanda kontroversi. Moonton, selaku pengembang game Mobile Legends dan penyelenggara MPL, dituding menjual slot tim yang bermain di MPL dengan biaya Rp 15 miliar.
ADVERTISEMENT
Sebuah petisi bertajuk "Batalkan aturan bayar 15 milyar untuk ikut turnament Mobile Legends & Monopoli Moonton" diajukan pemilik tim Louvre Esports, Erick Herlangga. Dalam petisi yang ditujukan untuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi tersebut, Erick menyebutkan ada aturan yang mengharuskan tim membayar Rp 15 miliar untuk dapat berpartisipasi dalam MPL Season 4.
Ia meminta Menpora untuk melakukan mediasi antara Moonton dan tim-tim eSports di Indonesia. Menurutnya, aturan ini dapat merusak perkembangan atlet terutama menjelang SEA Games 2019 yang akan mempertandingkan Mobile Legends di cabang eSports.
"Aturan baru beli slot Rp 15 miliar cuma di negara Indonesia dan negara lain gratis dan Moonton hanya mempertandingkan 8 tim akan merusak prestasi atlit dan ditambah monopoli turnamen," tulis Erick, dalam petisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini ditayangkan, petisi di Change.org itu telah ditandatangani lebih dari 35 ribu orang.
Menanggapi tudingan jual slot MPL Rp 15 miliar, Moonton akhirnya angkat bicara. Mereka membantah jika uang Rp 15 miliar itu merupakan praktik jual beli slot. Moonton mengaku uang tersebut merupakan dana investasi dari tim-tim yang berpartisipasi di MPL.
"Setelah tiga season dari MPL, kami merasa bahwa kami harus membawa turnamen menuju ke level selanjutnya terutama di pasar terpenting kami, Indonesia," tulis Moonton, dalam klarifikasinya.
"Kami menyadari bahwa kami tidak dapat melakukan semua ini sendirian, dan kami mulai menjangkau seluruh tim peserta MPL kami untuk menanyakan apakah mereka bersedia untuk masuk dan berinvestasi di dalam liga melalui model distribusi pendapatan bersama/shared revenue yang mirip dengan Liga Esports Profesional lakukan di seluruh dunia."
ADVERTISEMENT
Moonton menjelaskan, dengan model ini, maka lebih dari 50 persen pendapatan MPL dari sponsor dan hak penyiaran dari season mendatang bakal didistribusikan kepada tim. Hal ini dilakukan agar tim-tim yang berpartisipasi dapat menggunakan dana tersebut untuk membiayai tim secara stabil setiap musimnya.
"Dengan investasi satu kali secara bersama-sama sebesar Rp 15 miliar per tim dan investasi dari Moonton, banyak inisiatif akan direncanakan dan diluncurkan dalam waktu dekat yang akan bermanfaat bagi komunitas eSports Indonesia," jelas Moonton.
Perusahaan asal China ini juga membeberkan alasan kenapa hanya delapan tim yang terpilih untuk mengikuti MPL Season 4. Moonton mengatakan pemilihan delapan tim itu bukan sekadar uang, tapi karena tekad dari tim-tim tersebut.
Adapun delapan tim yang akan berpartisipasi di MPL Season 4 rumornya adalah Aerowolf, Alter Ego, Evos, RRQ, Geek Fam Indonesia, Bigetron, Onic, dan Aura. Tampaknya, Louvre yang merupakan runner-up season 3 tidak akan mengikuti MPL Season 4.
ADVERTISEMENT
Di akhir klarifikasinya, Moonton mengancam akan mengambil tindakan hukum bagi pihak-pihak yang menuding mereka menjual slot MPL dengan dasar pencemaran nama baik.
Erick, yang telah membaca klarifikasi dari Moonton, mengaku tidak takut dengan ancaman tersebut.
"Ancaman Anda tidak membuat kami lebih kuat karena kami hanya meminta bertemu untuk dua hal yang kami pikir pentinf bagi prestasi atlet Indonesia," ujar Erick, dalam Instagram Stories yang ia unggah.
Namun, sejauh ini belum ada respons dari Moonton apakah mereka bersedia untuk bertemu dengan Erick dan berdiskusi tentang masalah ini atau tidak.