Game Horor Lokal 'DreadOut' Diangkat ke Film Layar Lebar

15 Juli 2018 16:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jumpa pers film 'DreadOut'. (Foto: Digital Happiness)
zoom-in-whitePerbesar
Jumpa pers film 'DreadOut'. (Foto: Digital Happiness)
ADVERTISEMENT
Game horor lokal Indonesia yang mendunia, 'DreadOut', akhirnya dipastikan bakal diangkat ke film layar lebar.
ADVERTISEMENT
Digital Happiness, selaku pengembang dan pemilik game 'DreadOut', mengumumkan kabar gembira ini dalam acara Bekraf Game Prime di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (14/7).
Goodhouse.id dipercaya untuk memproduksi film ini yang diproduseri oleh Kimo Stamboel, Wida Handoyo, dan Edwin Nazir. Selain sebagai produser, Kimo Stamboel yang dikenal sebagai salah satu dari duo Mo Brothers juga berperan sebagai penulis skenario dan menyutradarai film 'DreadOut'.
Kimo mengatakan sudah memiliki rasa ketertarikan untuk menggarap film 'DreadOut' sejak pertama kali ia memainkan game-nya.
"Sebagai penggemar film horor, saya melihat banyak sekali ruang untuk saya mengeksplor dan mengembangkan genre ini lebih jauh. Apalagi cara mengalahkan hantu dengan menggunakan gadget handphone sangat keren sekaligus menjadikan konsep ceritanya sangat related to the audience masa kini," ujar Kimo.
ADVERTISEMENT
DreadOut merupakan game bergenre survival horror karya Digital Happiness, perusahaan game developer asal Bandung. Hebatnya, game ini tidak hanya sukses di Indonesia, tapi juga negara lain seperti Jepang, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, dan lainnya.
Fakta menarik lainnya adalah DreadOut juga merupakan game lokal pertama yang sukses di platform galang dana alias crowdfunding internasional. Bahkan, YouTuber kondang PewDiePie jadi salah satu pendukung aktif DreadOut saat itu.
Rachmad Imron, pendiri Digital Happiness, menyatakan DreadOut sengaja dirintis sebagai salah satu bisnis berdasarkan Kekayaan Intelektual (Intellectual Property/IP), yang nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah waralaba hiburan dalam berbagai format, salah satunya film.
"Saya dan partner saya Dito (Suwardita, salah satu pendiri Digital Happiness), sudah lama nge-fans dengan film-filmnya Kimo. Seperti yang kita ketahui bersama, Kimo sudah banyak menyutradarai beberapa film yang sudah masuk ke kancah industri film internasional, seperti 'Rumah Dara', 'Headshot', dan 'Killers'," ujar Rachmad.
ADVERTISEMENT
Game yang mengangkat hantu lokal Indonesia
Salah satu keunikan dari DreadOut adalah game horor ini mengangkat hantu-hantu lokal Indonesia, seperti pocong, kuntilanak, tuyul, sundel bolong, hingga babi ngepet. Hal inilah yang membuat unsur menakutkan dan menegangkan dalam game DreadOut sangat kuat, apalagi dengan efek-efek suara yang membuat bulu kuduk berdiri.
Dalam game, DreadOut mengangkat kisah petualangan anak SMA bernama Linda bersama teman-temannya yang 'terdampar' di sebuah sekolah dan harus menyelamatkan diri dari serangan para hantu di sana.
Jumpa pers film 'DreadOut'. (Foto: Digital Happiness)
zoom-in-whitePerbesar
Jumpa pers film 'DreadOut'. (Foto: Digital Happiness)
Goodhouse.id mengaku mempersiapkan film 'DreadOut' dengan sangat serius. Salah satu produsernya, Wida Handoyo, mengatakan pengembangkan naskah film memakan waktu hampir empat tahun, ditambah fase pra-produksi enam bulan untuk memastikan semua sudah siap untuk dilanjutkan ke fase produksi.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Goodhouse.id juga telah menyiapkan dana yang cukup besar untuk memproduksi film 'DreadOut' dengan bekerja sama dengan studio besar dari dalam dan luar negeri.
"Melihat besarnya komunitas penggemar film horor ditambah komunitas gamers di Indonesia, kami sangat optimis bahwa project film DreadOut memiliki potensi yang sangat besar untuk sukses di pasaran," ucap Wida.
Bagi yang sudah tidak sabar menantikan film ini, siap-siap karena film 'DreadOut' dipastikan bakal tayang perdana pada tahun 2019. Walau begitu, belum ada tanggal pasti untuk penayangan perdana tersebut.