Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ratusan klinik gigi di AS tidak bisa melayani para pasien karena ransomware . Ia menyerang sistem inti dari dua perusahaan yang melayani jaringan internet ke seluruh klinik gigi di AS.
Karena serangan itu, seluruh saluran distribusi jaringan terkena dampak yang serupa. Alhasil dokter gigi di klinik tidak bisa memberikan penanganan kepada pasien karena tidak bisa mengakses ke riwayat kesehatan atau jadwal pemeriksaan, juga rontgen.
Dokter tidak dapat melakukan tindakan secara tepat tanpa riwayat grafik dan rontgen pasien. Brenna Sadler, juru bicara Digital Dental Record, mengatakan bahwa proses restorasi telah dimulai namun sangat sulit dan membutuhkan waktu yang panjang.
“Kami tidak memiliki akses ke riwayat pasien, jadwal, x-ray, atau buku pembayaran. Dokter tidak dapat melakukan perawatan yang tepat tanpa riwayat grafik dan rontgen,” kata Shae Johnson, Koordinator Klinik di Dentistry Design di Wisconsin.
Serangan program jahat ransomware biasanya mengenkripsi data di media penyimpanan milik korban. Korban akan diminta untuk membayar tebusan kepada peretas untuk mendapatkan kunci yang diklaim dapat membuka data tersebut. Namun, semua pakar keamanan siber selalu mengingatkan agar korban tidak pernah memberi tebusan ke peretas, karena tak pernah ada jaminan data tersebut dapat dibuka kembali.
ADVERTISEMENT
Kasus ini bukan kali pertama terjadi di sebuah institusi medis. Beberapa tahun lalu, sejumlah rumah sakit di Amerika Serikat juga diserang oleh peretas.