Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Gara-gara Video Game, Remaja AS Tega Tembak Sahabatnya Sendiri
19 Februari 2018 9:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepolisian Columbia mengatakan, Cisco Knightner (17) saat itu sedang memainkan game olahraga basket dengan tiga temannya. Di tengah permainan, ia berdebat kecil dengan si pelaku.
Sayangnya, perdebatan sepele tersebut harus berujung petaka ketika pelaku tak kuasa menahan amarah dan mengeluarkan pistol, lalu menembakkan peluru ke kepala Knightner. Korban sempat dibawa ke rumah sakit setempat, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Stasiun televisi WLTX19 melaporkan, korban dan pelaku sudah bersahabat sejak kecil. Polisi mengatakan bahwa pelaku telah menyerahkan diri dan sudah didakwa pasal pembunuhan dan kepemilikan senjata api.
Pelaku kini mendekam di penjara Richland County Detention Center. Karena masih di bawah umur, nama pelaku tidak disebutkan.
"Saya tidak menyangka seorang teman bisa melakukan hal itu padanya," kata adik perempuan Knightner, Faith Knightner-Diggs, dilansir TechSpot.
Hal ini bukan pertama kalinya seseorang membunuh orang lain, teman atau bahkan keluaganya hanya karena video game. Pada Januari lalu di North Carolina, AS, Matthew Nicholson tega membunuh ibunya sendiri karena dimarahi saat bermain game.
ADVERTISEMENT
Gubernur Kentucky Matt Bevin pernah menyebut game sebagai sampah dan menyebabkan penembakan di sekolah menengah atas di Florida.
"(Video game) itu sampah. Sama seperti pornografi. Mereka membuat orang tidak peka terhadap nilai kehidupan manusia, martabat wanita, martabat kesusilaan manusia," kata Bevin seperti dikutip Techspot.
Kini World Health Organization (WHO) telah memasukkan 'gaming disorder', gangguan kejiwaan yang disebabkan oleh game, ke dalam daftar rancangan International Classification of Diseases. Kendati demikian, ada banyak studi yang menunjukkan tidak ada korelasi antara game dan perilaku kekerasan.
Live Update