Grab Ungkap Cara Lacak Driver 'Tuyul' Curang yang Pakai Fake GPS

31 Januari 2018 17:18 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rilis penyalahgunaan data elektronik (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rilis penyalahgunaan data elektronik (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Waspadalah, untuk para driver atau mitra pengemudi Grab yang curang dengan menggunakan Fake GPS dan melakukan order fiktif. Perusahaan transportasi online berbasis Singapura itu menyatakan bakal serius menangani kecurangan tersebut dan melacak para pelakunya menggunakan teknologi.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, dalam acara jumpa pers penangkapan 12 driver Grab yang melakukan order fiktif di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (31/1).
"Kami bekerja sama dengan Krimum (Reserse Kriminal Umum), sudah melakukan penyelidikan berbulan-bulan, melalui tim R&D Grab juga di mana kita mengerahkan engineer kita di sini, ada dari R&D Center di Jakarta, Singapura, Beijing, Bangalore, Vietnam, untuk melawan ini," ujar Ridzki.
Rilis penyalahgunaan data elektronik (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rilis penyalahgunaan data elektronik (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Ia mengatakan, selain pihak Grab yang dirugikan oleh kecurangan ini, tapi penumpang juga yang kesulitan mendapatkan driver karena aksi para driver yang memakai 'tuyul' itu.
Lalu, bagaimana caranya Grab dan kepolisian melacak para driver curang tersebut?
Cara lacak driver yang pakai Fake GPS
ADVERTISEMENT
Ridzki menjelaskan, lewat suatu sistem mereka bisa melihat pola dari perangkat yang digunakan para driver curang. Perangkat itu sudah di-root seperti Fake GPS untuk melancarkan aksinya melakukan order fiktif.
"Pertama, memang ada peran dari 'tuyul', berpura-pura menjadi penumpang untuk memberikan order ke mitra, padahal sebetulnya mereka pengemudi juga. Mereka root-in device sehingga bisa masukkan program tambahan yang tak legal," jelasnya.
Rilis penyalahgunaan data elektronik (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rilis penyalahgunaan data elektronik (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Pihak Grab kemudian bisa melihat perangkat-perangkat yang sudah di-root itu dan menggunakan lokasi palsu. Sistem Grab mampu mendeteksi mana driver yang asli dan yang bukan.
Untuk menegaskan komitmen melawan order fiktif ini, Grab pun meluncurkan sebuah program bernama 'Grab Lawan Opik', yang Opik di sini dimaksudkan pada order fiktif.
"Grab satu-satunya yang melakukan hal ini, melakukan penanganan secara khusus melalui teknologi dan bekerja sama dengan kepolisian. Dimulai pertama kali di Makassar dan akan diteruskan di kota-kota operasional Grab," papar Ridzki.
ADVERTISEMENT