Hisense Digugat karena Jual TV Murah Merek Sharp

18 Juni 2017 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor pusat Sharp di Osaka, Jepang. (Foto: Sharp)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor pusat Sharp di Osaka, Jepang. (Foto: Sharp)
ADVERTISEMENT
Produsen produk elektronik Sharp sedang marah besar dengan mitra dagangnya, Hisense, yang sejak dua tahun lalu dipercaya sebagai pemegang lisensi merek TV Sharp khusus di pasar Amerika Serikat. Perusahaan asal Osaka itu merasa Hisense telah menghancurkan reputasi merek TV Sharp di pasar yang amat penting tersebut, dan berjuang agar Hisense mengembalikan lisensi merek produk TV Sharp. Sharp merasa Hisense belakangan ini telah menempatkan TV merek Sharp sebagai lini produk berkualitas rendah melalui sejumlah iklan di AS. Langkah hukum akhirnya diambil, dengan menggugat Hisense di pengadilan San Francisco, California, pada Juni 2017. Perselisihan di antara keduanya menggambarkan risiko bisnis ketika pemilik merek dagang terkenal memberikan kontrol ke pihak ketiga untuk menjual produk atas mereknya, tetapi ada ketidakharmonisan dalam strategi pemasaran. [Baca juga: Setelah Dikuasai Foxconn, Sharp Kembali Jual Smartphone Android] Hisense, kepada The Wall Street Journal, membantah segala tudingan dan mengklaim mereka menjual TV berkualitas tinggi dengan nama Sharp. Ihwal perseteruan antara Sharp dan Hisense di AS bermula pada 2015. Sharp menandatangani kesepakatan lisensi dengan Hisense asal China untuk menjual TV merek Sharp sampai 2020. Waktu itu Sharp sedang mengalami kesulita keuangan dan memutuskan menjual aset demi mendapatkan uang tunai.
ADVERTISEMENT
Lini produk TV dari Hisense. (Foto: Hisense)
zoom-in-whitePerbesar
Lini produk TV dari Hisense. (Foto: Hisense)
Pada tahun 2016, grup bisnis teknologi sekaligus manufaktur Foxconn dari Taiwan, yang secara resmi dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry, mengambilalih mayoritas saham Sharp senilao 3,52 miliar dolar AS. Foxconn berusahan menempatkan Sharp kembali ke jalur pertumbuhan. [Baca juga: Video: Bertemu TV QLED Samsung Sang Penantang OLED] Dalam sebuah gugatan yang diajukan ke pengadilan negara bagian California, tim kuasa hukum Sharp mengatakan merek dagang mereka "berisiko dihancurkan" pada saat masa perjanjian dengan Hisense berakhir lima tahun lagi. Dikatakan bahwa di bawah manajemen Hisense, citra televisi Sharp "seakan dibuat lucu" dan "dalam banyak kasus, dirasakan oleh konsumen sebagai barang yang murah." Sharp meminta Hisense berhenti menggunakan merek dagangnya. Sharp juga menemukan fakta TV yang dibuat oleh Hisense telah melanggar sejumlah standar Federal Communications Commission (FCC) selaku regulator komunikasi. Hisense juga dituding menipu konsumen soal spesifikasi ukuran dan kecerahan layar TV. [Baca juga: Selamat Tinggal TV 3D] Hisense kembali membantah tuduhan itu dan merasa tak ada yang salah dengan segala langkah terhadap TV merek Sharp. "Hisense membantah klaim Sharp dalam proses hukum dan berharap untuk mempresentasikan semua kasus ini di forum yang sesuai," kata seorang perwakilan Hisense kepada The Wall Street Journal. "Hisense sepenuhnya mematuhi perjanjian lisensi merek dagang dan usaha dengan Sharp, dan ini tidak mempengaruhi upaya mengakhiri kesepakatan. Hisense akan terus memproduksi dan menjual televisi berkualitas dengan merek berlisensi Sharp."
ADVERTISEMENT