Hotel di Bali Larang Tamu Main Smartphone di Pinggir Kolam Renang

23 November 2018 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hotel Ayana Resort di Bali. (Foto: Ayana)
zoom-in-whitePerbesar
Hotel Ayana Resort di Bali. (Foto: Ayana)
ADVERTISEMENT
Jika melihat media sosial, sedang tren orang-orang berselfie ria dengan smartphone mereka ketika sedang berendam di pinggir kolam renang sebuah hotel mewah. Ternyata, kebiasaan netizen ini menjadi perhatian sebuah hotel di Bali.
ADVERTISEMENT
Hotel itu adalah Ayana Resort yang berlokasi di kawasan Jimbaran, Kuta Selatan. Menurut laporan The Guardian, hotel tersebut mulai menguji larangan penggunaan smartphone atau perangkat mobile lain saat berada di kolam renang.
Hal ini dilakukan untuk mendorong para pengunjung agar lebih menikmati waktu dengan lingkungan sekitar ketimbang terus menatap layar.
Aturan 'detoks digital' yang didorong di Hotel Ayana Bali itu berlaku untuk semua jenis smartphone dan perangkat digital. Ini menjadi upaya mereka untuk membebaskan orang-orang dari kecanduan dunia digital, seperti terus memeriksa berita terbaru, mengambil foto terus-menerus, update media sosial, atau membalas email padahal sedang liburan.
Sebagai gantinya, para pengunjung didorong untuk berenang, membaca buku, bermain, atau hanya benar-benar bersantai. Hal ini diungkapkan oleh seorang juru bicara hotel kepada The Guardian.
Kecanduan smartphone (ilustrasi). (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Kecanduan smartphone (ilustrasi). (Foto: Shutter Stock)
Fenomena di mana orang-orang tidak bisa lepas dari smartphone saat ini bahkan telah memiliki nama, yaitu nomaphobia, yang dideskripsikan sebagai 'penyakit abad ke-21'. Media sosial juga dikaitkan dengan depresi yang dialami anak-anak muda. Sebuah survei baru yang dilakukan oleh OnePoll menemukan lebih dari 20 persen orang mengaku selalu mengecek smartphone mereka satu kali setiap jam selama liburan, sementara 14 persen lainnya mengecek sebanyak dua kali dalam satu jam.
ADVERTISEMENT
Bahkan, 8 persen orang mengaku mengecek smartphone-nya sebanyak 20 kali dalam sejam ketika liburan. Dalam survei lainnya yang dilakukan oleh Deloitte di Inggris pada 2017, 38 persen orang dewasa mengaku mereka terlalu sering menggunakan smartphone.
Dampak dari fenomena ini adalah semakin banyaknya orang-orang yang ingin melakukan detoks digital selama berlibur, di mana mereka akan mengabaikan ponselnya untuk terbebas dari dunia maya.
Tapi, kemungkinan aturan baru Ayana ini akan tidak disukai para pengunjungnya. Menurut survei lainnya dari Travelzoo, 30 persen respon memesan sebuah tempat tujuan wisata dengan tujuan tempat itu menarik untuk dipamerkan di media sosial atau instagrammable.