Indosat dan Google Bangun Jaringan Serat Optik Singapura-Australia

6 April 2017 15:54 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peta Indonesia (Foto: Thinkstock)
Sejumlah perusahaan telekomunikasi dan teknologi global mengumumkan siap melakukan kerja sama untuk membangun sistem jaringan serat optik bawah laut internasional yang akan menghubungkan Singapura, Indonesia dan Australia. Sistem kabel ini diberi nama INDIGO yang sebelumnya dikenal sebagai APX West & Central. Perusahaan yang terlibat dalam konsorsium pembangunan ini adalah AARNet, Google, Indosat Ooredoo, Singtel, SubPartners, dan Telstra, yang semuanya akan bekerjasama dengan Alcatel Submarine Networks (ASN). Dalam siaran pers, Indosat mengatakan jika pembangunan ini selesai maka akan memperkuat hubungan komunikasi antara Australia dengan negara-negara di Asia Tenggara yang sedang berkembang pesat. Selain itu, jaringan ini ditargetkan akan mengurangi latency dan meningkantkan keandalan. Sistem ini akan menggunakan rancangan dua pasang serat optik ‘open cable’ dengan teknologi pembagian spektrum. Setiap dua pasang kabel serat optik dapat memiliki kapasitas minimal 18 Terabit per detik, dengan kemungkinan peningkatan kapasitas di kemudian hari. Baca juga: Indosat dan Nexmedia Kolaborasi Tawarkan TV Berlangganan dan Internet Sistem kabel laut INDIGO membentang sepanjang kurang lebih 9.000 km yang menghubungkan Singapura dan Perth, sampai ke Sydney. Dalam sistem ini terdapat tambahan dua pasang kabel serat optik yang menghubungkan Singapura dan Jakarta melalui sebuah unit percabangan (branching unit). Sistem kabel laut ini akan mendarat di fasilitas stasiun kabel laut yang saat ini telah ada di Singapura, Australia dan Indonesia. President Director & CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, mengatakan konsorsium INDIGO ini merupakan kerja sama penting dan strategis untuk menyediakan layanan digital bagi masyarakat Indonesia. Ia yakin kerja sama dalam konsorsium ini akan menghasilkan alternatif yang dapat diandalkan oleh lalu lintas data yang terus berkembang. "Ketersediaan infrastruktur jaringan berkecepatan tinggi, baik dari dan menuju Indonesia, sangat penting bagi konsumen bisnis dan personal di Indonesia agar dapat terhubung dengan konten global," ujar Alexander. Baca juga: Menkominfo: 10 Tahun Lagi Cuma Ada 2 Operator di Indonesia Pembangunan sistem komunikasi kabel laut INDIGO ini menurut rencana akan digarap oleh Alcatel Submarine Networks (ASN) yang ditargetkan selesai pada pertengahan 2019.
ADVERTISEMENT